Rusia Akui Ukraina Gempur Wilayah Pendudukan di Donetsk Pakai Roket AS

CNN Indonesia
Selasa, 03 Jan 2023 08:49 WIB
Kemenhan Rusia mengakui sedikitnya 63 prajurit tewas dalam serangan roket AS yang diluncurkan Ukraina di Donetsk, wilayah pendudukan Moskow.
Foto ilustrasi HIMARS AS. Ukraina gempur wilayah pendudukan Rusia pakai HIMARS buatan AS. (AFP/FADEL SENNA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan sedikitnya 63 prajurit tewas dalam serangan roket AS yang diluncurkan Ukraina di Donetsk, wilayah pendudukan Moskow.

Kementerian Pertahanan Rusia menyebut roket diluncurkan dari enam sistem High Mobility Artilery Rocket System (HIMARS) buatan Amerika Serikat dengan menargetkan area pendudukan di dekat kota Makiivka, Donetsk. Setidaknya dua roket diklaim telah ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua bantuan dan dukungan yang diperlukan akan diberikan kepada kerabat dan teman dari prajurit yang gugur," demikian pernyataan Kemhan Rusia, seperti dikutip Anadolu Agency, Senin (2/12).

Wilayah Makiivka memang digempur pada Minggu (1/12) malam. Video yang disebut diambil dari lokasi saat gempuran berlangsung banyak beredar di Telegram, termasuk yang diunggah oleh saluran resmi militer Ukraina.

Video itu menunjukkan tumpukan puing-puing bangunan hancur dan hangus hingga tak ada lagi tembok-tembok yang terlihat berdiri.

Kementerian Komunikasi Strategis tentara Ukraina mengklaim hampir 400 tentara tewas dalam serangan tersebut. Mereka juga melaporkan 300 prajurit Moskow lainnya luka-luka dengan berbagai tingkat keparahan.

Administrasi militer Kyiv menyebut serangan roket itu terjadi setelah setidaknya 22 drone ditembak jatuh di atas ibu kota Ukraina, Kyiv.

"Salam dan selamat kepada para separatis dan wajib militer yang dibawa ke Makiivka yang diduduki dan dijejalkan ke dalam gedung-gedung sekolah," kata Direktorat Komunikasi Strategis Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina melalui Telegram.

"Santa Klaus mengemasi sekitar 400 mayat (tentara Rusia) di dalam tas," papar saluran itu menambahkan seperti dikutip CNN.

(blq/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER