Arab Saudi mengecam kunjungan Menteri Keamanan Nasional Israel, Istamar Ben-Gvir, ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, Selasa (3/1).
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arab Saudi menyebut tindakan itu sebagai provokasi dan memicu konflik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kementerian Luar Negeri menyampaikan kecaman Kerajaan Arab Saudi atas tindakan provokasi pejabat Israel yang menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa," demikian pernyataan Kemlu Saudi, seperti dikutip Reuters.
Negara Teluk Arab lain seperti Uni Emirat Arab juga melancarkan kecaman serupa.
Palestina dan Yordania juga mengecam kunjungan Ben-Gvir. Kemlu Palestina menyampaikan kecaman dan menyebut tindakan dia memicu konflik serius.
"[Kunjungan Ben-Gvir] sebagai provokasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan ancaman serius di wilayah konflik," demikian pernyataan Kemlu Palestina, seperti dikutip AFP.
Sementara itu, Yordania, selaku wali penjaga situs suci di Yerusalem termasuk Al-Aqsa, menyebut kunjungan itu sebagai tindakan parah.
"Yordania mengecam dalam istilah yang paling parah penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan melanggar kesuciannya," demikian pernyataan resmi Kemlu Yordania.
Sejumlah diplomat di negara-negara Arab juga menyatakan kekhawatiran mereka terkait kunjungan Menteri Israel itu.
Mereka cemas tindakan tersebut bisa memicu konflik bahkan perang sebagaimana terjadi pada dua tahun lalu.
Kunjungan Ben-Gvir ke Kompleks Masjid Al-Aqsa terjadi usai ia berdiskusi dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Senin.
Kompleks tersebut juga sebetulnya menjadi tempat ibadah kaum Yahudi atau yang biasa dikenal Temple Mount.
Dalam pembicaraan tersebut, mereka sepakat Ben-Gvir mengunjungi titik nyala konflik di Yerusalem.
"Kita tak harus tunduk kepada Hamas. Pemerintah kami tak akan menyerah atas ancaman Hamas," ujar Ben-Gvir, seperti dikutip Ynet News.
Sebelum rencana itu terealisasi, Hamas, sempat mengancam Israel agar Ben-Gvir tak perlu melawat ke kompleks Masjid Al-Aqsa.
Menurut mereka tindakan itu melewati batas dan memicu perang.
"[Rencana kunjungan Ben-Gvir] mengindikasikan bahwa pemerintah pemukim fasis mulai berencana menyerang warga kami dan Masjid Al-Aqsa, dan mendeklarasikan perang terhadapnya," demikian pernyataan resmi Hamas, seperti dikutip Times of Israel.