China Suspend Ribuan Akun Media Sosial yang Kritik Kebijakan Covid

CNN Indonesia
Minggu, 08 Jan 2023 05:25 WIB
Weibo mengungkap telah menangguhkan sementara dan permanen 1.120 akun yang mengkritik kebijakan pemerintah soal Covid-19.
Weibo mengungkap telah menangguhkan sementara dan permanen 1.120 akun yang mengkritik kebijakan pemerintah soal Covid-19. (Reuters/Thomas Peter)
Jakarta, CNN Indonesia --

China telah menangguhkan atau menutup lebih dari 1.000 akun media sosial yang mengkritik kebijakan pemerintah mengatasi wabah Covid-19.

Media sosial populer di China, Weibo, mengatakan sudah menindak 12.854 pelanggaran, termasuk serangan terhadap ahli, akademisi dan pekerja medis. Mereka mengungkap sudah mengeluarkan penutupan sementara atau permanen pada 1.120 akun.

Partai Komunis yang berkuasa sebagian besar mengandalkan komunitas medis untuk membenarkan lockdown ketat, karantina dan pengetesan massal yang hampir semuanya tidak dilakukan bulan lalu. Hal ini mengakibatkan lonjakan kasus baru dan menghabiskan sumber daya medis hingga batas terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Partai Komunis tidak mengizinkan kritik langsung dan memberlakukan pembatasan ketat pada kebebasan berbicara.

Weibo dalam pernyataan resminya mengatakan perusahaan akan terus melakukan penyelidikan dan pembersihan semua jenis konten ilegal dan menciptakan lingkungan komunitas yang harmonis dan ramah bagi sebagian besar pengguna.

Kritik masyarakat sebagian besar fokus pada penegakan peraturan yang keras, termasuk pembatasan perjalanan terbuka yang membuat orang-orang terkurung di rumah selama berminggu-minggu, terkadang disegel di dalam tanpa makanan atau perawatan medis yang memadai.

Kemarahan juga dilampiaskan atas persyaratan bahwa siapa pun yang berpotensi dites positif atau telah melakukan kontak dengan orang terebut harus dikurung untuk observasi di rumah sakit lapangan.

Demonstrasi bermunculan di mana-mana, termasuk di Beijing dan kota-kota lain yang sangat jarang terjadi.

Partai Komunis sejauh ini sudah berupaya melonggarkan aturan ketat. Misalnya tidak lagi mengajukan tuntutan pidana terhadap orang yang dituduh melanggar peraturan karantina perbatasan.

Individu yang sudah ditahan akan dibebaskan dan asetnya yang disita dikembalikan.

China saat ini sedang menghadapi lonjakan kasus dan rawat inap di kota-kota besar serta bersiap atas penyebaran lebih luas usai meningkatnya perjalanan menjelang Tahun Baru Imlek.

Kementerian Perhubungan setempat mengimbau warga mengurangi perjalanan dan pertemuan, terutama bila melibatkan orang lanjut usia, ibu hamil, anak kecil dan mereka yang punya kondisi bawaan.

Orang-orang yang menggunakan transportasi publik disarankan memakai masker.

(fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER