UNHCR Bantah Puluhan Pengungsi Rohingya Kabur dari Kamp di Aceh

Komisi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Urusan Pengungsi (United Nations High Commissioner for Refugees/UNHCR) menganggap puluhan pengungsi Rohingya yang kabur dari kamp pengungsian di Aceh merupakan keputusan mereka sendiri.

Legal Associate UNHCR, Dovio Alfath menjelaskan pihaknya tidak memandang bahwa pengungsi Rohingya itu kabur dari kamp penampungan, melainkan murni keputusan mereka yang ingin mencari tempat tinggal lain.

Lihat Juga : CSIS: Taiwan Bisa Menang Perang jika Keroyok China bareng AS-Jepang

"Itu tidak kami pandang melarikan diri. Ketika mereka memutuskan untuk pergi ke tempat lain, itu memang keputusan mereka," kata Dovio kepada wartawan, Senin (9/1).

Dovio menjelaskan pihaknya saat ini hanya fokus memberikan konseling dan informasi agar pengungsi Rohingya itu tidak melakukan perjalanan yang tidak resmi karena bisa membahayakan mereka sendiri.

"Yang kami lakukan disini adalah kami terus memberikan konseling dan memberikan informasi dan pengetahuan agar mereka itu tidak melakukan perjalanan yang tidak resmi yang itu bisa membahayakan mereka," ucapnya.

[Gambas:Video CNN]

Lebih lanjut ia memaparkan pihaknya tetap terus menjalin koordinasi dengan pemerintah daerah hingga pusat serta aparat keamanan untuk menangani gelombang baru kedatangan pengungsi Rohingya ke Aceh.

Sebelumnya, Kepolisian Resor (Polres) Lhokseumawe, Provinsi Aceh, menyatakan sebanyak 83 pengungsi etnis Rohingya kabur dari tempat penampungan sementara di bekas kantor imigrasi di Desa Ulee Blang Mane, Kecamatan Blang Mangat.

Lihat Juga : Ukraina Gempur Balik Rusia: Mereka Langkahi Jasad Teman Sendiri

Terbaru, sebanyak 29 pengungsi Rohingya kabur dari tempat penampungan selama pekan lalu. Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto melalui Kapolsek Blang Mangat Iptu Sapruddin di Lhokseumawe mengatakan puluhan imigran tersebut kabur dengan cara merusak pagar.

Henki mengatakan pihak berwenang sudah meminta UNHCR untuk meningkatkan pengamanan di tempat pengungsian. Namun, belum terealisasi sehingga kejadian imigran Rohingya kabur masih terjadi.