Kepala dewan regional Ukraina Mykola Lukashuk mengatakan serangan rudal di Dnipro, Ukraina menewaskan 21 orang dan 73 orang lainnya luka-luka. Serangan itu diklaim dilakukan Rusia, Sabtu (14/1) dan menghantam blok menara yang menyebabkan pemadaman listrik di seluruh Ukraina.
Pejabat Ukraina mengatakan lebih dari 40 orang masih hilang setelah serangan Dnipro yang terjadi saat Ukraina merayakan Tahun Baru Lama. Serangan ini bersamaan dengan penawaran Inggris atas sebuah tank berat yang telah lama dicari Ukraina.
Salah satu korban tewas adalah anak perempuan berusia 15 tahun usai berusaha diselamatkan warga dari reruntuhan bangunan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Operasi penyelamatan masih berlanjut. Nasib lebih dari 40 orang masih belum diketahui," kata gubernur daerah Valentyn Reznichenko dilansir AFP, Minggu (15/1).
Sejauh ini, tim penyelamat masih berupaya untuk mengevakuasi seorang perempuan yang terperangkap di bawah reruntuhan usai mendengar teriakannya.
Serangan itu juga menghancurkan puluhan flat di blok apartemen Dnipro. Seorang pejabat senior di kepresidenan Kyrylo Tymoshenko mengatakan ratusan orang kehilangan tempat tinggal.
Sementara, tentara Ukraina mengatakan blok itu dihantam oleh rudal Rusia X-22 yang tidak bisa ditembak jatuh oleh pihaknya.