Pihak kepolisian Israel juga telah membantah kabar bahwa mereka mencegah Majali mengunjungi Al-Aqsa dan menyebutnya sebagai berita palsu.
Mereka menerangkan bahwa Majali hanya diminta menunggu sebentar karena kedatangannya tidak dikoordinasikan sebelumnya.
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL Kim Jong Un Diklaim Sering Mabuk-Nangis hingga Wanita Tertua Meninggal |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun saat aparat polisi mencoba melaporkan kepada komandannya, pihak kepolisian Israel mengatakan Majali keburu meninggalkan akses Al-Aqsa sebelum kembali lagi.
"Seandainya saja ia mau menunggu beberapa detik lagi, ia bisa masuk," aku polisi Israel yang sempat memintanya menunggu.
Saat itu Majali ditemani Kepala Wakaf Masjid Al-Aqsa dari Yordania.
Kementerian Luar Negeri Israel kemudian mengeluarkan pernyataan membenarkan tindakan polisi Israel yang meminta Majali menunggu sebelum masuk ke kompleks Al-Aqsa.
"Tak ada perubahan kebijakan Israel terkait kompleks Temple Mount. Israel berkomitmen menjaga status quo Temple Mount dan kebebasan beribadah di Yerusalem. Kepolisian Israel yang diberikan wewenang dan bertanggung jawab atas hukum dan ketertiban di Temple Mount," demikian pernyataan Kemenlu Israel.
Dubes Israel Surkis juga menerangkan kepada Kerajaan Yordania bahwa tak ada pelanggaran kesepakatan atas peristiwa tersebut.
Yordania sendiri bersikeras bahwa insiden itu melanggar kesepakatan internasional yang menyerahkan negara itu menjaga Masjid Al-Aqsa.
(bac)