El Chapo Tersiksa Mental Dibui di AS, Presiden Meksiko Mau Melobi

CNN Indonesia
Kamis, 19 Jan 2023 14:04 WIB
Presiden Andrés Manuel López Obrador, menyatakan bakal mempertimbangkan permintaan Raja Narkoba Joaqin 'El Chapo' Guzman yang mengaku tersiksa di penjara AS.
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mau melobi AS menyusul siksaan mental terhadap El Chapo di penjara Paman Sam. (AFP/PEDRO PARDO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador, menyatakan bakal mempertimbangkan permintaan Raja Narkoba Joaqin 'El Chapo' Guzman usai muncul laporan penyiksaan secara psikologis.

Keputusan itu mencuat usai Kedutaan Besar Meksiko di Washington menerima email terkait kondisi El Chapo dari pengacaranya Jose Refugio Rodriguez.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan tersebut kemudian diserahkan ke Kementerian Hubungan Luar Negeri Meksiko.

"Kami akan meninjaunya. Anda harus selalu membuka pintu saat menyangkut hak asasi manusia," kata Obrador pada Rabu (18/1), seperti dikutip Associated Press.

Sebelumnya, Rodriguez melaporkan El Chapo mengalami siksaan yang tak manusiawi. Salah satu bentuknya berupa siksaan mental. Ia disebut tidak bisa melihat matahari sejak pertama masuk bui.

[Gambas:Video CNN]

"Selama enam tahun Joaqin [El Chapo] berada di Amerika Serikat, dia belum melihat matahari," ujar Rodriguez, seperti dikutip AFP, Selasa.

Lebih lanjut, pengacara itu mengungkapkan El Chapo tak menerima akses yang memadai terkait kunjungan, makanan, dan perawatan medis di dalam penjara AS.

El Chapo kemudian mengadu ke Obradoe bahwa dirinya mendapat siksaan mental. Tindakan ini, tak hanya memperngaruhi psikologis, tetapi fisik lantaran matahari penting bagi kesehatan tubuh.

Dalam pesan yang dikirim, El Chapo juga ingin Presiden Meksiko mengusut dugaan pelanggaran prosdur selama ia diseret ke penjara AS pada 2017 lalu.

Pada 2019, pemerintah AS menjatuhi hukuman penjara terhadap raja narkoba itu seumur hidup. El Chapo dituding melakukan konspirasi narkoba yang menyebarkan pembunuhan dan kekacauan selama lebih dari dua dekade.

AS dan Meksiko memiliki perjanjian pemindahan penjara yang memungkinkan narapidana di satu negara menjalani hukumannya di negara asalnya dalam keadaan tertentu.

Namun, mengingat kejahatan El Chapo, hukuman dan risiko yang konon masih dia miliki, banyak pihak ragu kesepakatan itu akan berlaku dalam kasus tersebut.

Penahanan El Chapo bukan kali pertama. Pada 1993, ia ditangkap di Guatemala dan diekstradisi ke Meksiko.

Ia diadili atas serangkaian tuduhan seperti pembunuhan, perdagangan narkoba, dan kepemilikan senjata api. Namun, terkait tuduhan pembunuhan El Chapo dinyatakan tak bersalah.

Ia dijatuhi hukuman lebih 20 tahun penjara atas kasus perdagangan dan kepemilikan senjata api.

Lalu pada 2001 ia kabur dengan bantuan sipir penjara. Kemudian pada 2016, El Chapo kembali ditangkap dan diekstradisi ke AS pada 2017. Dua tahun kemudian, Washington menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup.

(isa/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER