Alasan Raja Narkoba Meksiko El Chapo Dipenjara di AS Sampai Tersiksa

CNN Indonesia
Jumat, 20 Jan 2023 09:35 WIB
El Chapo dipenjara seumur hidup di AS dan tak bisa melihat matahari selama enam tahun hingga mentalnya tersiksa. (AFP/Alfredo Estrella)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bandar narkoba Meksiko, Joaquin 'El Chapo' Guzman, dipenjara seumur hidup di Amerika Serikat.

Dia sudah mendekam selama enam tahun di AS sampai-sampai tersiksa secara mental karena tidak bisa melihat matahari.

El Chapo dipenjara di AS setelah diekstradisi pada 2017. Dia diekstradisi untuk menghadapi enam dakwaan terpisah di seluruh Amerika Serikat.

Mulai dari New York, San Diego, Chicago, hingga Miami mendakwa El Chapo atas sejumlah kasus. Kasus itu antara lain perdagangan narkoba, pencucian uang, sampai pelanggaran terkait senjata.

Kendati demikian, kuasa hukum El Chapo kala itu menilai ekstradisi kliennya tersebut merupakan tindakan "bermuatan politis". Sebab El Chapo ditransfer kurang dari 24 jam menjelang pelantikan Presiden Donald Trump.

Ekstradisi itu bahkan diklaim tidak diberitahukan sebelumnya.

"Itu ilegal. Mereka bahkan tidak memberi tahu kami," kata pengacara El Chapo, Andres Granados, seperti dikutip Al Jazeera.

"Mereka menanganinya secara politis untuk mengaburkan situasi kenaikan harga gas. Ini benar-benar politis."

Sementara itu, mantan pejabat yang membantu menjalankan misi bersih-bersih narkoba AS, Robert Feitel, mengatakan kepada Guardian bahwa ekstradisi itu merupakan "hadiah" dari pemerintahan Presiden Enrique Pena Nieto kepada Trump yang saat itu akan dilantik.

"Itu adalah hadiah perdana Meksiko, sama seperti ketika Iran membebaskan para sandera saat pelantikan Presiden Reagan," kata Feitel.

"Ini adalah sikap politik yang sama."

Di sisi lain, Bonnie Klapper, mantan asisten pengacara AS yang menuntut El Chapo, mengatakan ekstradisi pemimpin kartel Sinaloa itu menunjukkan upaya Meksiko "menjilat" Trump.

"Itu bisa jadi merupakan upaya Meksiko untuk menjilat. Meksiko sangat tidak stabil oleh pernyataan Trump," ucapnya.

Klapper menilai ekstradisi itu penting secara politis dan simbolis. Meski begitu, hal tersebut tak akan memengaruhi misi AS memerangi narkoba.

"Pesannya adalah bahwa seseorang tidak bisa disentuh. Tapi apakah itu akan memiliki efek yang bertahan lama? Tidak. (Sebab) tanaman koka Kolombia saat ini adalah yang terbesar dalam sejarah," kata Klapper.

Kendati banyak dinilai politis, Kejaksaan Agung Meksiko membantah dugaan tersebut. Mereka menegaskan ekstradisi El Chapo dilakukan karena bertepatan dengan keputusan pengadilan.

"Itu telah diselesaikan dan dalam ketentuan perjanjian internasional, kami harus segera melakukan penyerahan seseorang yang diminta oleh pemerintah Amerika Serikat," kata asisten jaksa agung Alberto Elias Beltran.

(blq/bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK