Rusia Bikin Robot Penghancur Tank yang Dikirim Jerman-AS ke Ukraina

CNN Indonesia
Jumat, 27 Jan 2023 13:03 WIB
Rusia membuat robot yang bisa mendeteksi dan menghancurkan tank Leopard 2 dan Abrams usai Jerman dan AS memutuskan mengirim kendaraan tempur itu ke Ukraina.
Rusia membuat robot yang bisa mendeteksi dan menghancurkan tank Leopard 2 dan Abrams usai Jerman dan AS memutuskan mengirim kendaraan tempur itu ke Ukraina. (AFP/Jonathan Nackstrand)
Jakarta, CNN Indonesia --

Rusia membuat robot yang bisa mendeteksi dan menghancurkan tank Leopard 2 dan Abrams usai Jerman dan Amerika Serikat memutuskan mengirim kendaraan tempur itu ke Ukraina.

Dmitry Rogozin, eks direktur jenderal badan luar angkasa Rusia, Roscosmos, mengatakan robot bernama Marker itu akan mampu meluluhlantakkan tank buatan Jerman dan AS.

Menurut Rogozin, robot itu akan dilengkapi dengan fitur sistem kontrol yang menampilkan target-target komponen elektronik. Sistem tersebut akan membantu Marker secara otomatis mendeteksi senjata berat musuh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Misalnya, segera setelah pengiriman tank Abrams dan Leopard ke pasukan Ukraina dimulai, Marker akan dilengkapi gambar elektronik untuk mendeteksi dan menghancurkan tank AS dan Jerman dengan peluru kendali anti-tank," kata Rogozin, seperti dikutip Sputnik, Kamis (25/1).

Marker, lanjut dia, juga bisa memprioritaskan target musuh saat berada di garda depan.

Rogozin mengatakan robot tersebut akan dikirim ke Donbass pada Februari mendatang. Ia berharap Marker bisa beroperasi usai melalui serangkaian uji coba.

[Gambas:Video CNN]

Pernyataan Rogozin mencuat usai Jerman sepakat memutuskan mengirim 14 tank Leopard ke Ukraina. AS juga mengumumkan bakal mengirimkan tank M1 Abrams.

Kedutaan Besar Rusia di Jerman memperingatkan langkah pemerintah Berlin merupakan keputusan yang betul-betul berbahaya.

"[Pengerahan itu] bisa menggeser konflik di Ukraina ke tingkat kebuntuan yang baru," demikian pernyataan Kedubes Rusia.

Selama ini, Rusia memang terus memperingatkan negara lain agar tak membantu Ukraina, apalagi mengirimkan senjata. Menurut mereka, langkah tersebut sama saja "bermain api."

(isa/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER