Korban Tewas Banjir Bandang Selandia Baru Bertambah Jadi 4 Orang

Korban tewas akibat banjir di Auckland, Selandia Baru dilaporkan bertambah menjadi empat orang pada Minggu (29/1).

Sebelumnya, dua jenazah pria ditemukan di tengah banjir dalam waktu dan tempat yang berbeda.

Sementara jenazah ketiga ditemukan pada Sabtu (28/1) setelah tanah longsor meruntuhkan sebuah rumah di kota tersebut. Sedangkan jenazah terakhir ditemukan lewat pemantauan drone setelah dilaporkan hilang sejak Jumat (27/1) lalu.

Wakil Perdana Menteri Selandia Baru Carmel Sepuloni mengatakan bahwa banjir bandang tersebut menjadi pengalaman yang amat traumatis bagi seluruh warga Auckland.

"Hal paling menyedihkan dari ini adalah kita telah kehilangan nyawa," ungkap Sepuloni dalam konferensi pers yang digelar di Auckland, melansir Reuters.

Berdasarkan pengamatan pihak badan prakiraan cuaca Selandia Baru MetService, hujan deras juga terus mengguyur wilayah utara pulau hingga menyebabkan tanah, banjir bandang, jalanan rusak. Status darurat pun masih ditetapkan hingga saat ini.

"Kami telah memastikan akan adanya potensi cuaca yang lebih buruk pada malam ini," ungkap pihak Manajemen Darurat Auckland Rachel Kelleher.

Banjir bandang mengubah banyak jalanan di Auckland menjadi sungai sejak Jumat (27/1).

Hingga kini, kepolisian Selandia Baru dilaporkan telah membuat rekayasa manajemen lalu lintas dan penutupan jalan di Distrik Waitomo setelah hujan lebat yang menyebabkan banyak jalan rusak.

Di area Bay of Plenty, banjir juga dilaporkan makin meluas sehingga mengakibatkan terjadinya tanah longsor yang meruntuhkan sebuah rumah dan properti lain di sekitarnya.

Ribuan bangunan lain di wilayah tersebut juga tak mendapatkan aliran listrik. Sementara ratusan lainnya kehilangan akses air bersih.