Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Suriah akan menyambangi salah satu lokasi terdampak gempa di negara itu, Aleppo, usai gempa bermagnitudo 7,7 guncang Turki hingga Suriah pada Senin (6/2).
"Untuk penguatan mereka [WNI] pagi ini KBRI akan berkunjung ke Hama dan Aleppo," ujar Duta Besar RI untuk Suriah, Wajid Fauzi, saat konferensi pers virtual, Selasa (7/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KBRI Damaskus akan terlebih dahulu berkunjung ke Hama kemudian ke Aleppo guna mencari info WNI yang terdampak untuk memberikan bantuan psikologi.
"[Jika ada] WNI yang terdampak akan beri penguatan di Aleppo. Kami akan siapkan tim berikutnya sekiranya masih diperlukan," ungkap dia lagi.
Wajid juga menyatakan sejauh ini tak ada WNI yang meninggal maupun terluka imbas gempa dahsyat tersebut.
Lebih lanjut, Dubes itu menerangkan kemungkinan jumlah WNI yang terdampak berada di wilayah Aleppo, Latakia, Hama, dan Tartus.
Menurut catatan KBRI Damaskus, terdapat 115 WNI di Suriah. Lebih rinci, sebanyak 34 orang di Latakia, 10 di Hama, tiga orang di Homs, 20 orang di Tartus, dan 49 di Aleppo.
"Alhamdulilah, sejauh ini semoga tidak ada info atau WNI yang terdampak. Sejauh ini memang tak ada info [korban luka atau meninggal," ungkap Wajid lagi.
Sementara itu, KBRI Ankara juga menyatakan bakal mengunjungi dan mengevakuasi WNI terdampak.
Wilayah terdampak gempa di Turki di antaranya Adana, Adiyaman, Kahramanmaras, Gaziantep, Diyarbkir, Hatay, Kilis, Sanliurfa, Matalya.
Gempa bermagnitudo 7,7 mengguncang Turki hingga Suriah pada Senin pagi waktu setempat.
Selama 24 jam usai gempa perdana, Turki diguncang 100 gempa susulan.
Imbas bencana ini, 4.372 orang dari dua negara tewas. Lebih rinci, korban di Turki mencapai 2.921 dan di Suriah hingga 1.451 jiwa.
Sementara itu, korban yang mengalami luka-luka di Turki tercatat 15.834 orang, sedangkan di Suriah mencapai 3.531 orang.
Menanggapi bencana itu, komunitas internasional ramai-ramai mengirim bantuan ke Turki dan Suriah.
Iran dan Irak misalnya sudah mengirim pesawat bantuan berisi makanan dan peralatan medis untuk Suriah.
Rusia juga mengerahkan 300 tentara untuk membantu pihak berwenang Suriah mencari korban dan membersihkan puing-puing reruntuhan.
Indonesia juga disebut mengirim bantuan berupa makanan dan selimut.
(blq/isa/bac)