Korban selamat gempa dahsyat di Suriah mengungkapkan situasi horor ketika tanah berguncang dan bangunan roboh akibat gempa magnitudo 7,7 yang mengguncang tempat tinggalnya di Kota Dana, Suriah.
Salah satu korban selamat, Mohammed Tata, langsung terbangun pada Senin (6/2) dini hari pukul 04.15 ketika bumi berguncang kuat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak lama ia mendengar suara menggelegar bangunan roboh. Dia sempat ragu apakah itu bangunan tempat tinggalnya atau di dekatnya.
Satu hal yang ada dalam benaknya adalah lari secepatnya keluar bangunan rumah menuruni tangga bersama anak-anaknya.
"Apakah kami mengalami guncangan? Apakah tanah di bawah kita berguncang? Ketika kami sudah berada di jalanan, kami melihat para tetangga dan sejumlah gedung rata," ujar Tata seperti dikutip dari Arab News.
"Lelaki, perempuan, dan anak-anak menangis dan menjerit. Rasanya seperti pemandangan saat kiamat datang," ujarnya lagi.
Kami masih teringat hingga saat ini jeritan anak-anak yang tertimbun reruntuhan.
"Benar-benar menyayat hati, amat memilukan," tutur Tata yang tak kuat menahan tangisnya.
Ia merasakan gempa yang terjadi saat ini jauh lebih mengerikan dibandingkan pengalamannya berada di tengah perang sipil selama 12 tahun ketika kota-kota dibombardir.
"Saya pernah melewati Aleppo ketika dibombardir. Pesawat menjatuhkan bom dan mengenai bangunan. Tapi saya tak pernah merasakan ketakutan luar biasa seperti saat ini (ketika gempa dahsyat)," ucap Tata.
Tata merupakan satu dari jutaan warga Suriah yang telantar akibat perang sipil di negara itu.
"Kami meninggalkan Aleppo dan teman serta kerabat kami di sana dan kami datang ke sini (Kota Dana) dan mendapat teman-teman serta kerabat baru hanya untuk kehilangan mereka lagi. Mereka meninggal dunia," ujar Tata.
Korban tewas akibat gempa di Suriah telah mencapai 5.245 orang dengan ribuan orang lainnya yang terluka.
Di Turki, pihak berwenang memaparkan jumlah orang meninggal dunia akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,7 telah mencapai 17.674 jiwa. Sementara itu, jumlah orang terluka akibat gempa paling dahsyat selama 100 tahun terakhir itu mencapai lebih dari 70 ribu orang.
(bac)