Berbagai kisah 'ajaib' mengenai anak dan bayi yang selamat dari gempa dahsyat Turki-Suriah terus bermunculan.
Banyak dari kisah-kisah tersebut yang sampai membuat terenyuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka umumnya terjebak selama berjam-jam di bawah puing-puing bangunan, di tengah cuaca ekstrem.
Berikut ini kisah-kisah ajaib anak dan bayi yang selamat dari gempa Turki-Suriah.
Bayi perempuan yang baru lahir selamat usai sempat berada di antara reruntuhan bangunan di Suriah utara setelah gempa mengguncang.
Saat ditemukan, tali pusar bayi masih melekat di tubuhnya. Sang ibu diyakini telah meninggal dunia.
Penemuan bayi itu terungkap setelah salah satu warga Suriah, Khalil al-Suwaidi, mendengar suara bayi.
"Kami mendengar suara saat kami tengah menggali. Kami membersihkan puing-puing dan menemukan bayi dengan tali pusar," kata al-Suwadi seperti dikutip CNN, Rabu.
Ia kemudian berujar, "Jadi kami memotong tali pusar itu dan sepupu saya membawa dia [bayi] ke rumah sakit."
Bayi perempuan itu kini menerima perawatan di rumah sakit anak di Kota Arfin. Dokter anak di rumah sakit tersebut, Hani Maarouf, mengatakan kondisi bayi itu stabil namun mengalami memar dan hipotermia.
Menurut al-Suwardi, bayi tersebut adalah satu-satunya yang selamat dari keluarganya. Mereka tinggal di gedung apartemen lima lantai yang hancur akibat gempa.
Seorang gadis Suriah melindungi kepala adiknya dari reruntuhan bangunan saat keduanya terjebak di bawah puing selama lebih dari 36 jam.
Gadis berusia sekitar tujuh tahun bernama Mariam dengan lembut membelai kepalanya dan melindungi dia dari puing di atas mereka.
Dalam sebuah video yang beredar, Mariam meminta tim penyelamat segera mengeluarkan mereka. Kala meminta demikian, Mariam sampai berjanji akan menjadi pelayan sang penyelamat jika mengevakuasi dia dan adiknya.
"Keluarkan aku dari sini, aku akan melakukan apa saja untukmu," ucap sang gadis kepada tim penyelamat, seperti dikutip CNN.
Menurut keterangan ayah Mariam, Mustafa Zuhir Al-Sayed, mereka tengah terlelap saat rumah mereka diguncang gempa. Usai guncangan, mereka semua terjebak di bawah puing selama dua hari.
Al-Sayed mengaku selama terjepit, dia dan keluarga membaca Al-Qur'an dan berdoa dengan suara kencang agar seseorang menemukan mereka.
"Orang-orang mendengar suara kami dan kami berhasil diselamatkan. Saya, istri saya, dan anak-anak. Terima kasih Tuhan, kami semua masih hidup. Kami berterima kasih kepada mereka yang telah menyelamatkan kami," ujarnya.
Video pun menunjukkan para penduduk bersorak kala Mariam dan adiknya, Ilaaf, dikeluarkan dari reruntuhan.
Lanjut baca di halaman berikutnya...