Kronologi AS Tembak Benda Asing yang Terbang di Atas Alaska

CNN Indonesia
Sabtu, 11 Feb 2023 13:10 WIB
AS menembak sebuah benda asing yang terbang setinggi 40 ribu kaki di atas Alaska pada Kamis (9/2) karena dianggap mengancam lalu lintas penerbangan sipil.
AS menembak sebuah benda asing yang terbang setinggi 40 ribu kaki di atas Alaska pada Kamis (9/2) karena dianggap mengancam lalu lintas penerbangan sipil. (Chad Fish via AP).
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah benda asing dilaporkan terbang setinggi 40 ribu kaki di atas Alaska, Amerika pada Kamis (9/2).

Presiden AS Joe Biden lalu memerintahkan benda tersebut ditembak jatuh pada Jumat (10/2). Penembakan itu dilakukan di dekat perbatasan Kanada di Samudera Arktik.

Sekretaris Pers Pentagon Brigjen Pat Ryder menjelaskan objek itu ditembak jatuh menggunakan jet tempur F-22 dari Pangkalan Angkatan Udara Elmendorf di Alaska.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tembak jatuh itu dilakukan karena objek dianggap AS menimbulkan ancaman bagi lalu lintas udara sipil.

"Dalam kasus khusus ini, fakta bahwa itu beroperasi pada ketinggian dapat menimbulkan ancaman bagi lalu lintas udara sipil, keputusan dibuat dan presiden memberikan perintah untuk diturunkan," kata Ryder.

Koordinator Dewan Keamanan Nasional untuk Komunikasi Strategis AS John Kirby mengatakan objek itu ditembak setelah dipastikan tak berawak.

"Berdasarkan penilaian pilot jet tempur, benda asing itu tak berawak," kata Kirby.

Meski begitu, belum diketahui dari mana objek itu berasal.

"Saat ini tidak ada indikasi bahwa objek bisa bermanuver, namun sekali lagi kami akan mengetahui lebih lanjut (ke depan)," ucap Ryder.

Penembakan balon ini pun telah disetujui oleh Kanada. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan dirinya mendukung keputusan Washington menembak jatuh objek tersebut.

"Sore ini, sebuah objek yang melanggar wilayah udara Amerika dijatuhkan. Saya diberi arahan tentang masalah ini dan mendukung keputusan (AS) untuk mengambil tindakan tersebut," kata Trudeau lewat cuitannya.

"Layanan militer dan intelijen kami akan selalu bekerja sama, termasuk melalui @NORADCommand, demi menjaga keamanan warga," tambahnya.

Ini merupakan kali kedua AS menembak jatuh objek yang terbang di atas wilayah udaranya dalam kurun waktu kurang dari sepekan. Pada Sabtu pekan lalu, AS juga menembak jatuh 'balon mata-mata' China yang melintas di Samudra Atlantik.

Langkah itu pun diprotes Beijing karena balon itu diklaim sebagai pesawat sipil yang digunakan untuk penelitian, terutama terkait meteorologi.

Namun, seorang pejabat Kementerian Luar Negeri AS mengindikasi balon itu di bawah kendali Tentara Pembebasan Rakyat China. Mereka juga menyebut balon itu merupakan bagian dari armada yang dikirim China ke lebih dari 40 negara di lima benua.

Pengerahan itu diduga dilakukan guna mengumpulkan informasi intelijen negara.

(blq/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER