Taiwan melaporkan tak ada balon mata-mata China yang terdeteksi terbang di wilayah mereka. Kekhawatiran itu muncul usai balon pengintai Negeri Tirai Bambu sempat bikin heboh setelah mondar-mandir di wilayah udara Amerika Serikat pada pekan lalu.
Meski begitu, pejabat intelijen Taiwan menuturkan sejauh ini Taipei hanya kerap menemukan balon-balon udara sipil di daerahnya yang digunakan China untuk penelitian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mayoritas balon-balon itu mendekati perairan kami yang digunakan untuk tujuan meteorologi," kata mayor jenderal Huang Wen-China saat konferensi pers pada Selasa (14/2), seperti dikutip Reuters.
Huang menjelaskan balon itu tak memicu ancaman serius. Lebih lanjut, jenderal tersebut mengatakan jika ada balon yang mendekat ke Taiwan dan berisiko menimbulkan ancaman, militer siap menghancurkan benda itu.
Huang mengatakan, balon-balon udara yang terdeteksi di dekat Taiwan tak punya kemampuan kemudi sehingga tak mungkin digunakan untuk mengintai.
Pernyataan itu diutarakan Huang merespons salah satu sumber yang mengatakan puluhan balon China mengobservasi pulau itu selama beberapa tahun terakhir.
Financial Times melaporkan balon itu jauh lebih banyak dari yang diketahui sebelumnya. Namun, Kemenhan Taiwan menolak mengomentari laporan tersebut.
China selama ini menganggap Taiwan bagian dari kedaulatannya. Sementara itu, pula tersebut gigih ingin memerdekakan diri.
Laporan balon China terbang di dekat Taiwan muncul setelah Amerika Serikat menembak jatuh balon China diduga alat pengintai di Carolina.
Selain itu, Gedung Putih menilai balon-balon ini bagian dari program pengawasan multi-negara yang dikembangkan Beijing selama beberapa tahun.
Namun, Beijing membantah balon tersebut sebagai 'mata-mata.' Mereka mengklaim benda itu untuk memantau cuaca dan telah memasuki wilayah udara AS secara tak sengaja.