Biden dan tim terbang selama tujuh jam dari Washington ke pangkalan militer AS di Jerman, Ramstein, untuk mengisi bahan bakar.
Di sana, jendela tetap tertutup dan mereka tak diizinkan meninggalkan pesawat.
Penerbangan berlanjut ke Polandia. Mereka mendarat di Bansara Rzeszow-Jasionka. Sejak perang di Ukraina, bandara ini menjadi 'pangkalan' bagi AS untuk menyalurkan bantuan senjata ke pemerintah Kyiv.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biasanya setelah pesawat mendarat, Biden sering pergi dengan iring-iringan mobil. Namun, kunjungan kali ini benar-benar sunyi: tak ada sirine, atau pengumuman apapun yang menunjukan orang nomor satu AS menuju Stasiun Przemyśl Główny.
Stasiun tersebut terletak di dekat perbatasan Polandia dan Ukraina. Biden dan tim pun naik kereta delapan gerbong ini.
Di tiap gerbong memiliki keamanan yang sangat ketat. Kereta sempat berhenti saat pukul 21.15 waktu setempat.
Kereta kemudian meluncur ke Kyiv ketika matahari terbit. Biden dan timnya tiba di ibu kota Ukraina itu sekitar pukul 08.07.
"Senang bisa kembali ke Kyiv," kata Biden.
Kunjungan Biden kali ini menempuh waktu 10 jam. Ini merupakan kunjungan pertama Biden ke Kyiv sejak negara itu diinvasi Rusia 24 Februari 2022.
Selama kunjungannya ke Ukraina, Biden menjanjikan bantuan militer AS lebih lanjut untuk Kyiv senilai US$500 juta atau sekitar Rp7,5 triliun.
Kunjungan Joe Biden juga berbarengan dengan para menteri luar negeri Uni Eropa yang bertemu di Brussel, Belgia, untuk membahas cara mempercepat penyediaan amunisi untuk Ukraina.
Dalam kunjungan mendadak ke Ukraina, Joe Bidan mengatakan, sanksi tambahan akan diumumkan pekan ini terhadap elit Rusia dan perusahaan yang mencoba menghindari sanksi yang ada untuk mendukung "mesin perang Rusia."
(isa/rds)