AS Menekan China Agar Setop Rencana Mengirim Senjata ke Rusia

CNN Indonesia
Senin, 27 Feb 2023 05:28 WIB
Ilustrasi alutsista milik China. (AP Photo/Andy Wong)
Jakarta, CNN Indonesia --

Amerika Serikat (AS) terus berupaya agar China menghentikan rencana menyuplai material senjata ke Rusia untuk membantu invasi ke Ukraina.

Pejabat senior di AS pun meyakini China memperhitungkan hal tersebut, karena sejauh ini belum ada informasi mengenai pelaksanaan pengiriman bantuan ke Rusia itu.

"Kami meyakini bahwa kepemimpinan China sedang mempertimbangkan penyediaan peralatan mematikan ke Rusia," kata Direktur Badan Intelijen AS (CIA) William Burns kepada CBS, Minggu (27/2) seperti dikutip dari AFP.

Namun, Burns menambahkan, "Kami juga belum melihat bahwa keputusan akhir telah dibuat, dan kami tidak melihat bukti pengiriman peralatan mematikan yang sebenarnya."

Para pejabat AS telah meluncurkan tekanan diplomatik yang luas selama sepekan terakhir untuk mendorong China tidak memberikan bantuan mematikan semacam itu ke Rusia. Sementara itu, China sejauh ini dengan tegas membantah tuduhan itu.

Pada hari yang sama, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih--pusat pemerintahan AS--Jake Sullivan mengatakan akan ada konsekuensi serius jika China mengirim senjata ke Rusia untuk perang di Ukraina.

Dia mengatakan bahwa keputusan membantu Moskow, termasuk memberikan bantuan militer, ada di tangan Beijing sendiri.

"... tetapi jika itu yang terjadi, akan ada konsekuensi yang harus ditanggung China," kata Sullivan saat diwawancarai dalam program State of the Union di CNN

Dalam wawancara terpisah dengan program This Week di ABC, dia mengatakan China belum mengirimkan bantuan itu, tetapi juga belum mengenyampingkan opsi tersebut.

Sullivan mengungkapkan pejabat AS telah memperingatkan pejabat China dalam forum tertutup tentang akibat yang akan ditanggung jika mengirimkan senjata ke Rusia. Namun, dia tidak menjelaskan lebih jauh tentang pembicaraan tertutup itu.

Sebelumnya, AS dan para sekutunya di pakta pertahanan NATO ramai-ramai memperingatkan China tentang hal itu dalam beberapa hari terakhir.

Mereka mengeluarkan pernyataan terbuka tentang keyakinan mereka bahwa China sedang mempertimbangkan untuk memberikan peralatan mematikan kepada Rusia.

Anggota DPR AS dari Partai Republik Michael McCaul, yang mengetuai Komite Urusan Luar Negeri, mengatakan dalam program ABC, This Week, mengatakan intelijen mendeteksi rencana drone termasuk di antara senjata mematikan yang dipertimbangkan China untuk dikirim ke Rusia.

Di satu sisi, Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kyiv, Senin lalu dan menjanjikan bantuan baru bagi negara itu senilai 500 juta dolar (sekitar Rp7,6 triliun).

Pekan lalu menandai satu tahun invasi Rusia di Ukraina yang disebut oleh Moskow sebagai 'operasi militer khusus'.

(afp, reuters/kid)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK