Sederet meramaikan berita internasional Selasa (28/2), mulai dari pasukan Rusia di Ukraina disebut takut hingga tentara bayaran harus pasang badan, hingga pemukim Israel menyerbu warga Palestina.
CNNIndonesia.com merangkum berita-berita yang menyedot banyak perhatian itu dalam Kilas Internasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komandan Ukraina bercerita bahwa pasukan Rusia di Bakhmut ketakutan, sampai-sampai harus mengerahkan tentara bayaran dari kelompok Wagner dulu untuk membuka jalan di garda depan.
Komandan Brigade Mekanis Terpisah ke-28, Yuriy Madyar, mengatakan pasukan reguler Rusia tak berani maju menghadapi langsung Ukraina.
"Pasukan reguler takut untuk bergerak maju. Saat ini kelompok 5-10-20 Wagner bergerak maju dan mengambil posisi," ujar Madyar kepada CNN.
"Wagner menyerang ke segala arah di Bakhmut sebagai kelompok terdepan yang tak bisa mundur. Setelah itu, baru lah pasukan reguler masuk."
Saat ini, Bakhmut sendiri menjadi salah satu titik tempur terpanas di Ukraina.
Kepolisian Hong Kong menggelar operasi di salah satu tempat pembuangan akhir sampah untuk mencari sisa potongan tubuh Abby Choi, model yang menjadi korban mutilasi.
Seorang sumber mengatakan bahwa operasi itu bakal digelar pada hari ini, Selasa (28/2), setelah pihak berwenang mengamati kamera pengawas di dekat lokasi pembunuhan Choi.
Berdasarkan rekaman kamera itu, para tersangka memindahkan sejumlah tas dari rumah lokasi pembunuhan, di mana kepolisian menemukan sejumlah potongan tubuh Choi sebelumnya.
"Ada kemungkinan tas-tas itu berisi baju dia [Choi], potongan tubuh korban, atau bukti lain," ucap seorang sumber kepada South China Morning Post (SCMP).
Militer Israel mengecam para pemukim dari negaranya yang menyerang warga Palestina dan membakar rumah-rumah di Tepi Barat pada akhir pekan lalu.
Seorang pejabat Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melontarkan kecaman ini setelah para pemukim membakar rumah-rumah warga Palestina sebagai aksi balas dendam atas kematian kakak beradik Israel.
"Semalam, ada aktivitas balas dendam oleh orang yang tinggal di area itu. Kami menganggap ini sebagai aksi teror, kerusuhan kekerasan. Malam itu sangat mengerikan," ujar pejabat itu, seperti dikutip CNN.
Pejabat itu melaporkan kerusuhan di Tepi Barat masih berlanjut hingga Senin (27/2). IDF pun mengerahkan tiga batalion tambahan untuk memisahkan warga Israel dan Palestina.
(has)