Taiwan melaporkan 19 pesawat China masuk ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) mereka dalam 24 jam hingga Rabu (1/3), sehari setelah jet Amerika Serikat melintas di atas Selat Taiwan.
Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan 19 jet J-10 itu terbang di sudut barat daya ADIZ, yang menurut Reuters lebih dekat ke arah China jika dilihat di peta.
Pasukan Taiwan langsung memantau situasi, termasuk dengan mengerahkan pesawat angkatan udara ke sekitar lokasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ADIZ sendiri bukan bagian dari wilayah kedaulatan Taiwan. Namun, pesawat yang memasuki ADIZ seharusnya mengidentifikasi diri dan melapor ke Taiwan.
Insiden ini terjadi tak lama setelah satu jet pengintai milik AS terbang melintasi Selat Taiwan pada Senin (27/2), memicu amarah China.
Militer AS menyatakan bahwa penerbangan pesawat Poseidon P-8A di atas perairan yang memisahkan China daratan dan Taiwan itu sesuai dengan hukum internasional.
Mereka menegaskan penerbangan ini menunjukkan "komitmen Amerika Serikat atas Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka."
Namun, juru bicara Komando Timur Tentara Pembebasan Rakyat China, Shi Yi, mengatakan AS memicu ketegangan di kawasan karena menerbangkan pesawat itu di atas Selat Taiwan.
"[Penerbangan pesawat AS itu] jelas mengganggu situasi kawasan dan mengancam perdamaian serta stabilitas di Selat Taiwan," ujar Shi, seperti dikutip CNN.
Meski demikian, militer AS menegaskan bahwa mereka akan terus "menerbangkan, berlayar, dan beroperasi di mana pun yang diizinkan hukum internasional, termasuk di Selat Taiwan."
Taiwan sendiri selama ini menjadi momok tersendiri bagi China. Negeri Tirai Bambu menganggap Taiwan bagian dari kedaulatannya di bahwa prinsip Satu China yang mereka pegang teguh.
Namun, Taiwan terus berupaya untuk memerdekakan diri. China pun selalu memprotes negara-negara yang mendukung Taiwan, termasuk AS.
Tak hanya itu, mereka juga terus mengirimkan armada-armada militer ke perbatasan Taiwan untuk meningkatkan tekanan terhadap pulau yang dianggap "membangkang" itu.
Belakangan, AS meningkatkan kewaspadaan di tengah kemungkinan China menginvasi Taiwan, layaknya Rusia menggempur Ukraina.