Pasukan Azerbaijan dan Armenia kembali terlibat baku tembak di Nagorno-Karabakh, wilayah perbatasan yang menjadi rebutan kedua negara, pada Minggu (5/3).
Kementerian Pertahanan Azerbaijan memaparkan dua prajurit tewas dalam baku tembak setelah pasukannya menghentikan sekelompok konvoi yang diduga membawa senjata dari kota utama di kawasan itu ke daerah terpencil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Armenia memaparkan tiga pejabat dari kementerian dalam negeri di Karabakh tewas dalam insiden itu. Armenia menuturkan konvoi itu membawa dokumen dan senjata tugas.
Mereka membantah tuduhan Azerbaijan soal dugaan konvoi membawa senjata lainnya.
Baku tembak ini menjadi bentrokan terbaru antara kedua belah pihak setelah sempat berperang selama enam minggu pada 2020 lalu.
Pertempuran itu berakhir dengan gencatan senjata dan pengiriman pasukan perdamaian Rusia yang sampai sekarang masih beroperasi di daerah itu.
Dikutip Reuters, Nagorno-Karabakh telah lama diakui secara internasional sebagai bagian dari wilayah Azerbaijan. Namun, sebagian besar populasi penduduk di wilayah itu memang terdiri dari etnis Armenia.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan telah bertemu beberapa kali sebagai bagian dari upaya menyelesaikan sengketa wilayah ini.
Tapi, bentrokan berkala yang terjadi di Nagorno-Karabakh terus merusak upaya perdamaian.