Mengapa Rusia 'Ngotot' Ingin Rebut Kota Bakhmut dari Ukraina?

CNN Indonesia
Kamis, 09 Mar 2023 11:56 WIB
Rusia bersikeras untuk merebut kota Bakhmut dari Ukraina meski beberapa pihak menyebut Rusia banyak kehilangan personel.
Tentara Ukraina siaga di Kota Bakhmut. (AFP/ARIS MESSINIS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Rusia bersikeras untuk merebut kota Bakhmut dari Ukraina meski beberapa pihak menyebut Rusia banyak kehilangan personel.

Bakhmut menjadi arena pertempuran sengit antara pasukan Rusia dan Ukraina selama beberapa bulan terakhir. Rusia bak tak henti-henti membombardir kota di Ukraina timur itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengapa Kremlin ngotot ingin menaklukkan kota tersebut?

Menurut pemerintah Moskow dengan menguasai Bakhmut, Rusia akan lebih mudah merebut seluruh kawasan industri di Donbas dan perbatasannya. Namun, pandangan tersebut berbeda dari pendapat sejumlah pengamat Barat.

Pengamat dari Universitas Cambridge, Jon Roozenbeek, mengatakan merebut Bakhmut akan menjadi simbol bagi Rusia sebagai kemenangan militer.

[Gambas:Video CNN]

"Seperti yang Anda perlukan dalam perang apa pun, Anda harus bisa menunjukkan kemenangan, dan hanya sedikit terjadi di Rusia sejak awal musim panas," ujar Roozenbeek, seperti dikutip Newsweek.

Ia menilai banyak orang menyadari perang tak berjalan mulus bagi Rusia. Dengan demikian, Bahkmut bisa menjadi pembuktian Kremlin atas kemampuan militernya di Ukraina.

Roozenbek juga mengatakan Bakhmut adalah satu-satunya tempat pasukan Rusia bisa membuat kemajuan.

"Ini satu-satunya kota di mana Rusia bergerak maju, bukan mundur," ujar dia.

Selain itu, Bakhmut berada di lokasi yang strategis. Jika pasukan Rusia berhasil menguasai kota ini, mereka bisa melancarkan serangan artileri di tempat penting seperti Kramatorsk dan Slovyansk.

"Jika Anda bisa memilih posisi aman dan melakukan serangan artileri, paling tidak pasukan garis depan akan berguna. Karena, tentara Ukraina akan sibuk mempertahankan sebagian besar wilayah ini," kata Roozenbek lagi.

Senada, pengamat dari Universitas Birmingham, Jaroslava Barbieri, mengatakan Bakhmut bak hanya menjadi simbol alih-alih kepentingan militer yang strategis.

"Kehilangan pasukan berulang kali di timur laut dan selatan Ukraina memunculkan kritik publik di Rusia bahwa apa yang disebut operasi militer khusus tak berjalan sesuai rencana," ungkap Barbieri.

Lanjut baca di halaman berikutnya...

Mengapa Rusia Ngotot Ingin Rebut Kota Bakhmut dari Ukraina?

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER