Mengapa Rusia 'Ngotot' Ingin Rebut Kota Bakhmut dari Ukraina?

CNN Indonesia
Kamis, 09 Mar 2023 11:56 WIB
Rusia bersikeras untuk merebut kota Bakhmut dari Ukraina meski beberapa pihak menyebut Rusia banyak kehilangan personel.
Pasukan Ukraina menggempur pasukan Rusia dengan Howitzer. (REUTERS/CLODAGH KILCOYNE)

Ketidakpuasan publik kian parah usai Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi parsial pada September 2022.

Pasukan Rusia belakangan banyak mengalami kemajuan di Bakhmut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bos tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, bahkan sudah mengklaim mereka berhasil menguasai timur Bakhmut.

"Seluruh bagian timur Sungai Bakhmutka di bawah kendali Wagner," kata Prigozhin, seperti dikutip Reuters.

Di saat yang sama Rusia juga kehilangan banyak tentara.

Intelijen Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) mengklaim jumlah tentara Rusia yang tewas di Bakhmut lima kali lipat dari pasukan Ukraina.

Ukraina sementara itu, mengalami kerugian yang signifikan selama pertempuran Bakhmut berlangsung.

Menanggapi banyak pasukan Rusia tewas, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengerahkan lebih banyak personel ke titik nyala konflik.

"Rusia mengerahkan lebih banyak pasukan. Mereka mencoba memperbaiki [kehilangan personel] dengan penambahan kuantitas," tutur Stoltenberg kepada wartawan, Rabu (8/3).

(isa/bac)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER