Tentara Bayaran Rusia Klaim Kuasai Timur Bakhmut Ukraina Sepenuhnya
Tentara bayaran Rusia, Wagner Group, mengklaim berhasil mengendalikan wilayah timur Kota Bakhmut, Ukraina, sepenuhnya pada Rabu (8/3).
"Unit dari pasukan swasta Wagner telah menguasai bagian timur Bakhmut. Segala sesuatu di wilayah timur Sungai Bakhmutka sepenuhnya berada di bawah kendali Wagner," kata bos Wagner Group, Yevgeny Prigozhin.
Reuters tidak dapat memverifikasi langsung klaim Prigozhin tersebut. Namun, jika terkonfirmasi, itu berarti Rusia telah menguasai hampir setengah Bakhmut setelah bertempur memperebutkan kota industri itu selama delapan bulan terakhir.
Pertempuran di Bakhmut bahkan dinilai sebagai menjadi yang paling berdarah dan sengit antara Rusia vs Ukraina selama invasi berlangsung sejak Februari 2022 lalu.
Rusia memang telah mengandalkan pasukan Wagner dalam memimpin serangan di Bakhmut.
Prigozhin bahkan telah meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk membawa orang tua dan anak-anak keluar kota Bakhmut yang terus menghadapi bombardir setiap harinya.
Lihat Juga :KILAS INTERNASIONAL Aturan Baru MbS saat Ramadan sampai China soal Potensi 'Perang' vs AS |
Aliansi Pertahanan Negara Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) bahkan mewanti-wanti Kota Bakhmut di timur Ukraina mungkin akan jatuh ke tangan Rusia sepenuhnya dalam beberapa hari ke depan.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menuturkan pasukan Rusia terus mengerahkan lebih banyak personel ke Bakhmut meski semakin banyak pula prajurit yang gugur.
"Apa yang kita lihat adalah bahwa Rusia mengerahkan lebih banyak pasukan dan apa kekurangan mereka, mereka coba perbaiki itu dengan penambahan kuantitas," ucap Stoltenberg kepada wartawan di Stockholm saat sela-sela pertemuan dengan para menteri pertahanan Uni Eropa pada Rabu (8/3).
"Kami tidak dapat mengesampingkan bahwa Bakhmut pada akhirnya akan jatuh dalam beberapa hari mendatang," katanya lagi seperti dikutip AFP.
Namun, Zelensky menegaskan pasukannya akan tetap bertahan memukul mundur pasukan Rusia keluar Bakhmut.
Jika Bakhmut jatuh ke tangan Rusia, ini akan menjadi perolehan signifikan bagi Moskow sejak musim panas lalu. Namun, sejumlah pengamat menilai kemenangan Rusia di Bakhmut bukan merupakan perolehan signifikan dari invasinya di negara itu.
Para ahli perang bahkan menganggap kemenangan di Bakhmut bagi Rusia hanya simbol belaka lantaran kota itu tidak terlalu strategis membantu strategi perang Moskow.
(rds)