Jakarta, CNN Indonesia --
Kasus bullying atau perundungan yang berakhir tragis bagi korban banyak terjadi di berbagai negara.
Meski hanya berawal dari keisengan, perundungan bisa berdampak fatal bagi korban baik secara fisik maupun mentalnya. Tak sedikit korban perundungan memilih mengasingkan diri dari lingkungan sosial hingga merasa depresi sampai bunuh diri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data UNICEF tahun 2018, ada satu dari tiga anak muda di 30 negara yang mengaku pernah menjadi korban perundungan.
Kasus perundungan seperti ini juga tidak hanya terjadi secara fisik saja, di era digital seperti sekarang perundungan dunia maya juga berdampak sama fatalnya bagi korban.
Berikut ini empat kasus perundungan di dunia yang berakhir tragis bagi para korbannya, seperti dirangkum dari berbagai sumber.
1. Megan Meier
Megan Meier lahir pada November 1992 di Missouri, Amerika Serikat. Ia tewas bunuh diri, setelah menjadi korban cyberbullying.
Suatu hari, Megan menerima pesan di MySpace dari seorang anak laki-laki berusia 16 tahun bernama Josh Evans.
Megan, yang kerap jadi korban bully di sekolah, jadi semakin akrab dengan Evans meski keduanya belum pernah bertemu secara langsung. Dari pertemanan dunia maya dengan Evans, Megan merasa seperti 'hidup' kembali.
[Gambas:Video CNN]
Namun keadaan berubah ketika Evans tanpa sebab mengirim sebuah pesan, yang memicu Megan untuk mengakhiri hidupnya.
"Aku tak tahu apakah masih ingin berteman denganmu lagi, karena aku mendengar sikap burukmu dengan teman-temanmu," tulis pesan Evans.
"Semua orang di O'Fallon (kampung halamannya) tahu siapa kamu. Kamu adalah orang jahat dan semua orang membencimu. Hiduplah dalam kesengsaraan. Dunia ini jauh lebih baik tanpamu," lanjutnya seperti dikutip dari Medium.
Hanya berselang 20 menit setelah menerima pesan itu, orang tuanya menemukan Megan gantung diri menggunakan ikat pinggang di kamarnya. Ia meninggal dunia keesokan harinya setelah mengalami masalah pernapasan.
Belakangan diketahui Josh Evans ternyata fiktif. Evan palsu sengaja dibuat oleh tiga orang perempuan: Lori Drew, Sarah Drew, dan Ashley Grills, untuk merundung Megan. Mirisnya, ketiga orang ini adalah tetangga yang rumahnya tak jauh dari rumah Megan.
Berlanjut ke halaman berikutnya >>>
2. Jessica Logan
Jessica Logan tewas bunuh diri setelah foto vulgar yang ia kirim ke pacarnya disebarkan ke publik.
Logan tewas gantung diri di kamarnya di Ohio pada July 2008 usai fotonya itu disebar sang kekasih ke teman-temannya di Sycamore High School.
Setelah foto itu tersebar luas di sekolah, Jessica menjadi korban bully dan dipermalukan oleh teman-teman sekolahnya. Akibatnya, Logan pun berkali-kali bolos sekolah hingga memutuskan untuk bunuh diri, seperti dikutip Forbes.
"Dia dibully dan disiksa. Ketika dia datang ke sekolah, orang-orang selalu mencemoohnya dengan mengatakan 'Oh, itu gadis yang mengirim fotonya. Dia hanya seorang pelacur'", kata saksi yang juga teman Jessica Logan.
3. Tyler Clementi
Tyler Clementi bunuh diri di usia 18 tahun dengan cara melompat dari jembatan George Washington.
Insiden bermula ketika Clementi meminta kepada teman sekamar di asrama kampus, yaitu Dharun Ravi, untuk meminjam kamar sendirian sampai tengah malam.
Bermula dengan keisengan, Ravi secara sengaja menyalakan webcam di kamarnya. Dari situ diketahui, ternyata Clementi tengah bersamaan dengan pasangannya yang juga seorang laki-laki.
Ravi lalu mengunggah hal itu di Twitter, bahkan dengan sengaja mengumumkan akan ada pertunjukan seks Tyler dengan pasangannya.
"Teman sekamarku meminta menggunakan kamar hingga tengah malam. Aku pergi ke kamar Molly dan menyalakan webcam. Aku melihatnya bermesraan dengan seorang pria. Hore," tulis teman sekamarnya, Dharun Ravi.
Lantaran tak tahan dengan ejekan dan bully dari teman-temannya, Tyler memilih mengakhiri hidup dengan lompat dari George Washington Bridge pada keesokan harinya.
4. Amanda Todd
Amanda Todd adalah gadis Kanada berusia 15 tahun yang viral di Youtube pada 2012 lalu. Dalam video berdurasi hampir 9 menit tersebut, Todd menceritakan kisahnya menjadi korban cyberbullying dan doxing di media sosial.
Mulanya Todd dan teman-temannya hanya mengobrol dengan video webcam. Semua orang memuji karena kecantikannya, hingga meminta Todd untuk berpose vulgar.
Tak disangka setelah satu kemudian, foto-foto vulgar milik Todd beredar luas di internet.
Seseorang bernama Aydin Coban memanfaatkan foto-foto vulgar tersebut untuk memeras Todd. Bahkan pelaku pemerasan itu tahu banyak informasi detail mengenai Amanda, mulai dari keluarga hingga teman-temannya, bahkan memakai foto payudara Amanda sebagai foto profil media sosial.
Dilansir The Insider, setelah menjadi bahan bully dan olok-olokan di media sosial maupun dunia nyata, Amanda tidak tahan dan memilih mengakhiri hidupnya.