4 Negara ASEAN Tampung WN Ukraina Kabur dari Invasi Rusia, Termasuk RI

CNN Indonesia
Kamis, 16 Mar 2023 19:33 WIB
Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022, jutaan warga Ukraina berbondong-bondong kabur ke sejumlah negara untuk kabur dari peperangan.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022, jutaan warga Ukraina berbondong-bondong kabur ke sejumlah negara untuk kabur dari peperangan. (Reuters/Umit Bektas)

3. Filipina

Pada Maret 2022, Menteri Kehakiman Filipina Menardo Guevarra mengatakan negaranya bakal menerima warga Ukraina yang mau mengungsi.

"Orang-orang Ukraina yang melarikan diri dari dari di negara mereka tentu saja diterima di Filipina karena alasan kemanusiaan," kata Guevarra, seperti dikutip Philstar.

Saat itu, belum ada warga Ukraina yang mencari suaka di Filipina. Guevarra lalu mengatakan jika ada warga Ukraina yang mengajukan status pengungsi, akan diproses sesuai aturan berlaku.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi jika ada, aplikasinya untuk status pengungsi akan dievaluasi sesuai dengan undang-undang kami dan perintah eksekutif yang baru saja ditandatangani," ucapnya.

Presiden Filipina saat itu, Rodrigo Duterte, memang meneken Perintah Eksekutif 163 pada 28 Februari.

Perintah itu berisi aturan untuk melindungi pengungsi, orang tanpa kewarganegaraan, dan pencari suaka sesuai dengan amanah perjanjian internasional.

4. Thailand

Sekitar 70 warga Ukraina tercatat berada di Koh Samui, Thailand, pada Mei 2022.

Berdasarkan laporan Bangkok Post, mereka hidup damai dan tenang di The Kala Samui Hotel.

Pemilik hotel, Supachai Pongchabapnapa, mengatakan hotel dengan 38 kamar itu menampung puluhan warga Ukraina sejak bisnisnya ditutup karena pandemi.

Dia menilai ketimbang hotelnya menganggur, lebih baik digunakan untuk bantuan kemanusiaan.

Mereka yang tinggal di hotel tersebut membayar 200 baht atau setara Rp89 ribu per malam.

"Sekitar 90 persen orang Ukraina yang tinggal di sini belum pernah ke Thailand sebelumnya. Ini merupakan pertama kalinya bagi mereka," kata Supachai.

"Mereka berharap bisa kembali pulang dalam waktu sekitar lima bulan. Namun, saya rasa mereka bisa berada di sini selama tujuh bulan."

(blq/has/bac/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER