Korban tewas akibat Topan Freddy yang menghantam Malawi meningkat menjadi 326 orang pada Kamis (16/3). Jumlah total korban di seluruh wilayah menjadi lebih dari 400 sejak Februari lalu.
"Sampai kemarin, jumlah korban tewas akibat bencana ini meningkat dari 225 menjadi 326, jumlah orang yang mengungsi lebih dari dua kali lipat menjadi 183.159," kata Presiden Malawi Lazarus Chakwera di wilayah selatan dekat Blantyre, dikutip AFP, Jumat (17/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Topan Freddy kembali menerjang wilayah Mozambik pada Sabtu (11/3). Selain menyebabkan korban tewas, badai tersebut mengakibatkan sebagian bangunan di negara Afrika itu rusak hingga banjir di sekitar pelabuhan Quelimane.
Setelah menerjang Mozambik, topan Freddy bergerak ke arah pedalaman Malawi hingga menyebabkan tanah longsor.
Topan Freddy adalah salah satu badai terkuat yang pernah tercatat di belahan bumi selatan. Bahkan World Meteorological Organization menyebut Freddy adalah badai berkekuatan besar dengan siklus terlama.
Topan Freddy meluncur melalui Afrika Selatan pada akhir pekan untuk kedua kalinya dalam beberapa minggu. Dia kembali setelah pukulan pertama pada akhir Februari lalu.
Kota Blantyre di Malawi terkena dampak parah. Pada awal pekan ini, juru bicara kepolisian daerah Beatrice Mikuwa mengatakan 36 mayat ditemukan di kotapraja Chilobwe 'yang paling terpukul', dengan puluhan rumah hanyut.
(pmg)