
Menlu China Telepon Ukraina Jelang Xi Jinping ke Rusia, Ada Apa?

Menteri Luar Negeri China, Qing Gang, menelepon Menlu Ukraina, Dmytro Kuleba, pada Kamis (16/3), sepekan menjelang kunjungan Presiden Xi Jinping ke Rusia.
Kementerian Luar Negeri China menyatakan bahwa dalam pembicaraan itu, Qin menegaskan Negeri Tirai Bambu selalu objektif dan adil terkait permasalahan di Ukraina saat ini.
"[China] selalu objektif dan adil terkait isu Ukraina, berkomitmen mempromosikan perdamaian dan menggalakkan negosiasi, serta mendesak komunitas internasional untuk menciptakan kondisi untuk perundingan damai," demikian pernyataan Kemlu China.
Selama ini, China memang selalu menggaungkan narasi sebagai negara netral dalam konflik antara Rusia dan Ukraina yang hingga kini masih berperang.
Beijing memberikan bantuan kemanusiaan ke Kyiv. Namun di sisi lain, mereka juga tak pernah mengecam serangan Rusia ke Ukraina.
Tahun lalu, China juga mendeklarasikan kemitraan "tanpa batas" dengan Rusia. Meski demikian, tahun ini China dinilai mulai mengubah nada mereka dengan tak lagi menyebut "tanpa batas" dalam pernyataan pada Februari lalu.
China merilis pernyataan itu dalam rangka satu tahun invasi Rusia ke Ukraina. Melalui pernyataan itu, China menjabarkan 12 poin pandangannya terhadap kisruh perang di Ukraina.
Dalam pernyataan itu, China menegaskan "kedaulatan semua negara" harus dihormati. Mereka juga mendesak perundingan damai untuk menyelesaikan konflik antara Rusia dan Ukraina.
Saat menelepon Kuleba, Qin kembali mengutarakan harapan serupa.
"Kami harap semua pihak tetap tenang, rasional, dan menahan diri, melanjutkan perundingan damai secepat mungkin, dan kembali ke jalan kesepakatan politik," ucap Qin, seperti dikutip Associated Press.
Ia juga berkata, "China akan terus memainkan peran konstruktif untuk mencapai gencatan senjata, menyelesaikan peperangan, dan memitigasi krisis, dan mengembalikan perdamaian."
(has/has)