
Geger Sekte Kiamat Jepang Aum Shinrikyo, Bagaimana Ceritanya Sekarang?

Jepang pernah dibuat geger dengan tragedi pembunuhan massal di stasiun bawah tanah Tokyo pada 1995.
Saat itu, 12 anggota sekte hari kiamat Aum Shinrikyo membunuh 14 orang dan melukai 6 ribu lainnya menggunakan gas beracun sarin di stasiun tersebut saat jam sibuk.
Akibat insiden ini, pemimpin Aum Shinrikyo, Shoko Asahara alias Chizuo Matsumoto, dieksekusi mati bersama sejumlah anggotanya pada 2018.
Apa itu sekte Aum Shinrikyo dan bagaimana kabarnya sekarang?
Aum Shinrikyo merupakan sekte kiamat yang dibentuk sekitar 1980-an sebagai kelompok spiritual dengan perpaduan ajaran Hindu, Budha, dan elemen hari penghakiman Kristen, demikian dikutip dari situs Council on Foreign Relations.
Pendirinya yakni Asahara menyatakan diri sebagai nabi. Kelompok ini yakin kiamat sudah dekat dan yakin dunia akan berakhir akibat perang global.
Sekte ini sempat mendapat status sebagai organisasi keagamaan di Jepang pada 1989 dan menarik pengikut yang cukup besar hingga ke seluruh dunia.
Pada masa puncaknya, Asahara sampai punya ribuan pengikut global, termasuk para dokter dan insinyur yang membuat racun.
Sekte Aleph
Badan Intelijen Keamanan Publik (PSIA) Jepang melaporkan sekte pimpinan Aum Shinrikyo tetap beroperasi setelah pemimpin mereka dihukum mati pada 2018 silam.
Menurut badan tersebut, anggota sekte yang masih tersisa tetap mengabdi kepada Asahara di beberapa altar sekte Aleph, sekte penerus Aum Shinrikyo mulai tahun 2000-an.
Kelompok sekte Aleph terus melakukan pengabdian hingga 2019 seperti menyediakan buah-buahan favorit Asahara di depan altar.
Di altar-altar itu, foto-foto Asahara dari beberapa sudut pandang juga dipajang.
Selama tahun tersebut, intelijen menilai sekte masih aktif merekrut anggota. Sekitar 90 pengikut baru berusia 34 tahun ke bawah tercatat resmi direkrut.
Menurut intelijen, sekte itu melakukan perekrutan dengan mendekati anak-anak muda sambil menyembunyikan identitas mereka.
Aleph akan mengundang mereka yang tertarik dengan agama dan yoga ke kelas-kelas yoga dan kelompok belajar. Dari sana, mereka melakukan pendekatan dan mendoktrin mengenai segala kebaikan Aleph.
Lihat Juga :![]() Kilas Internasional Australia Balas Kritik RI soal AUKUS hingga Geger Odol Ganja Malaysia |
Setelah doktrin itu berhasil masuk, Aleph akan menyatakan jati diri mereka dan mengundang para target untuk bergabung.
Selain Aleph, intelijen juga menyebut kelompok Yamadara no Shudan serta Hikari no Wa alias Circle of Rainbow Light juga menjadi beberapa grup yang menganut pandangan Asahara.
Kelompok Yamadara no Shudan misalnya, yang ikut memajang foto Asahara di fasilitas-fasilitas mereka. Kelompok yang dipimpin pria bernama Yamada sejak Januari 2015 ini juga mengadakan kelompok belajar menggunakan khotbah Asahara.
Sementara itu, kelompok Hikari no Wa menggunakan ajaran Asahara yakni menggelar "tes pembelajaran" di mana para pengikutnya diadu satu sama lain.
Mereka juga "mengunjungi tempat-tempat suci" yakni tempat yang berkaitan dengan Asahara untuk melakukan pemujaan.
(blq/bac)[Gambas:Video CNN]