Kenapa Perintah ICC Tangkap Putin Sulit Dilaksanakan?

CNN Indonesia
Jumat, 24 Mar 2023 12:50 WIB
Sejumlah pihak meragukan Presiden Vladimir Putin dapat benar-benar diadili setelah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) merilis surat perintah penangkapan.
Sejumlah pihak meragukan Presiden Vladimir Putin dapat benar-benar diadili setelah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) merilis surat perintah penangkapan. (AFP/Ramil Sitdikov)

Hungaria, misalnya, mereka mengaku tak memiliki landasan hukum untuk menangkap Putin jika dia pergi ke negaranya.

Kepala staf Perdana Menteri Hungaria, Gergely Gulyas, mengatakan Hungaria memang menandatangani Statuta Roma, dan meratifikasinya pada 2001.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, menangkap Putin tak ada dasar hukumnya di negara itu karena mereka belum mengumumkan UU mengenai statuta itu.

"Kami bisa mengacu ke undang-undang Hungaria. Berdasarkan itu, kami tak dapat menangkap Presiden Rusia, karena undang-undang ICC belum diumumkan di Hungaria," kata Gulyas pada Kamis (23/3), seperti dikutip CNN.

Negara anggota ICC lainnya, Afrika Selatan, menyiratkan bakal mengambil sikap serupa. Menteri Luar Negeri Naledi Pandor bahkan mengonfirmasi negaranya mengundang Putin untuk berpartisipasi dalam konferensi tingkat tinggi BRICS.

Acara ini akan berlangsung di Durban pada 24 Agustus. Afsel memang merupakan salah satu anggota koalisi ekonomi BRICS, bersama Brasil, Rusia, India, dan China.

Menyoal surat perintah penangkapan terhadap Putin, Pandor mengatakan pemerintah belum menentukan sikap.

"Kami harus berdiskusi dengan kabinet untuk memutuskan bagaimana bakal bertindak," kata Pandor, seperti dikutip Telesur, Kamis.

Pandor juga membahas masalah standar ganda dalam urusan internasional. Menurut dia, banyak negara terlibat dalam peperangan, menginvasi negara lain, dan menangkap aktivis.

"Namun, mereka tak dipanggil ICC," kata dia.

Ia pun mempertanyakan independensi dan kredibilitas ICC.

(isa/has/bac)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER