Profil Yaov Gallant, Eks Menhan Israel yang Dipecat Netanyahu

CNN Indonesia
Senin, 27 Mar 2023 19:27 WIB
Yaov Gallant menjadi sorotan usai eks Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memecat dia dari jabatannya sebagai menteri pertahanan.
Profil Yaov Gallant, Eks Menhan Israel yang dipecat Benjamin Netanyahu. (AP/Maya Alleruzzo)
Jakarta, CNN Indonesia --

Yaov Gallant menjadi sorotan usai eks Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memecat dia dari jabatannya sebagai menteri pertahanan.

"Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memutuskan untuk memberhentikan Menteri Pertahanan Yaov Gallant," demikian pernyataan resmi Kantor PM Israel, seperti dikutip AFP, Senin (27/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gallant dipecat usai menyatakan penolakan terhadap rencana perubahan sistem peradilan oleh Netanyahu. Nantinya, sistem itu memberikan kendali lebih banyak kepada politisi dan mengurangi peran Mahkamah Agung.

Terlepas dari itu, siapa sebetulnya Yoav Gallant?

Gallant merupakan politikus Israel dan eks tentara. Ia mulai terjun ke politik pada 2015 dan memilih bergabung dengan Partai Kulanu. Usai terpilih menjadi anggota parlemen, ia diangkat menjadi Menteri Pembangunan dari 2011 hingga 2019, demikian dikutip eks .

[Gambas:Video CNN]

Kemudian pada 2019, Gallant pindah ke Partai Likud. Di tahun itu pula, ia menjabat sebagai Menteri Aliyah dan Integrasi.

Kemudian pada 2020-2021, ia menjadi Menteri Pendidikan. Di tahun selanjutnya, ia diangkat menjadi Menteri Pertahanan.

Rekam jejak Galant di militer

Sebelum terjun di dunia politik, Gallant aktif di militer mulai 1977. Ketika itu, ia menjadi komando angkatan laut di armada ke-13.

Kemudian pada 1980-an, dia pindah ke Alaska dan bekerja sebagai penebang pohon.

Dia kemudian kembali ke angkatan laut dan bertugas di kapal rudal dan di armada ke-13.

Pada 1992, Gallant ditunjuk komandan angkatan laut saat itu Ami Ayalon. Setelah bertugas di armada ke-13, ia memimpin Divisi Gaza.

Pada 2005, Gallant diangkat sebagai komandan Komando Selatan. Selama masa jabatan, IDF memulai Operasi Cast Lead melawan Hamas di Jalur Gaza .

Gallant yang berperan memerintahkan operasi tersebut. Atas keberhasilan itu, dia mendapat pujian. Tindakan ini membuat dia menjadi Kepala Staf untuk Jalur Gaza.

Namun, pengangkatan itu tak selalu disambut baik. LSM Israel, Yesh Gvul, mengajukan gugatan terhadap Gallant sebagai kepala staf IDF.

Mereka mengklaim bahwa peran Gallant di Cast Lead mengukuhkan dia sebagai tersangka dalam "pelanggaran berat hukum internasional."

Gallant melobi penyelidikan terhadap Kolonel Ilan Malka, komandan IDF yang menyetujui serangan udara dan menewaskan 21 anggota klan al-Samouni selama operasi Cast Lead.

Ia lahir di Jaffa pada November 1958 dari pasangan Fruma dan Michael. Sang ayah juga aktif di dunia militer dan terlibat sejumlah operasi.

(isa/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER