Netanyahu Akui Israel di Ambang Perang Saudara, Apa yang Terjadi?

CNN Indonesia
Rabu, 29 Mar 2023 10:45 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengakui bahwa negaranya tengah berada di ambang perang saudara setelah demo besar-besaran pecah di beberapa wilayah.
Demonstrasi besar-besaran di Israel. (AP/Ohad Zwigenberg)

La Familia sendiri merupakan klub penggemar tim sepak bola Beitar Yerusalem. Klub itu dikenal rasis dan kerap melakukan kekerasan.

Sementara itu, video lain juga menunjukkan pedemo sayap kanan mengibarkan bendera Israel dan Partai Likud sembari menghalangi jalan pengemudi Arab dan meneriakkan "semoga desamu terbakar."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Soal kericuhan ini, Netanyahu mengatakan "ada minoritas ekstremis yang siap mengobrak-abrik" Israel.

Menurutnya, orang-orang itu menggunakan kekerasan dan provokasi, mengancam akan merugikan pejabat terpilih, hingga memicu perang saudara yang sejatinya merupakan "kejahatan yang mengerikan".

Oleh sebab itu, dia meminta polisi dan tentara menghentikan kejadian tersebut.

"Saya tidak mau memecah bangsa menjadi dua. Selama tiga bulan saya telah berulang kali menyerukan dialog dan juga mengatakan bahwa saya tidak akan meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat untuk mencari solusi karena saya ingat, kita ingat, bahwa kita tidak menghadapi musuh tetapi saudara kita," ucap Netanyahu dalam pidatonya, seperti dikutip The Times of Israel, Selasa (28/3).

"Saya katakan di sini dan sekarang: Tidak boleh ada perang saudara. Masyarakat Israel berada di jalur singgungan yang berbahaya. Kita berada di tengah krisis yang membahayakan persatuan dasar di antara kita."

Unjuk rasa ini sendiri sebetulnya sudah berlangsung sejak Netanyahu menerbitkan RUU reformasi peradilan tiga bulan lalu.

Sejak itu, protes-protes terus bermunculan secara sporadis setiap pekan dan puncaknya adalah Senin (27/3) lalu di mana para diplomat di sejumlah negara ikut berpartisipasi dalam mogok massal.

Para pendukung umumnya percaya bahwa reformasi itu diperlukan untuk melawan bias sayap kiri yang diklaim kerap dirasakan dalam keputusan pengadilan.

Sementara para penolak berpandangan reformasi ini mencederai demokrasi dan memungkinkan Netanyahu lolos dari tuntutan dalam sidang kasus korupsinya.

Netanyahu sendiri selama ini menyangkal semua tuduhan korupsi tersebut. Dia juga menyangkal niat pribadinya dalam rencana perombakan ini, seperti dilaporkan The Guardian.

(blq/bac)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER