Kaum Quraisy terus mengganti pembawa panji untuk melawan Ali. Kematian para pembawa panji itu meningkatkan moral kaum Muslimin dan mengguncang pasukan pagan.
Menyusul kematian pembawa panji, umat Muslim pimpinan Ali terus melakukan serangan dan berhasil bikin kocar-kacir kaum Quraisy. Mereka akhirnya lari dan meninggalkan kamp.
Lihat Juga :![]() Sejarah Awal Islam di Saudi Kisah Pasukan Nabi Muhammad Kepung Benteng Kokoh Yahudi di Khaibar |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Orang-orang Muslim memasuki kamp-kamp itu dan mengumpulkan peralatan tanpa menghadapi perlawanan.
Situasi tersebut dianggap menarik bagi pasukan pemanah. Sebagian besar dari pasukan ini lalu turut terjun ke kamp dan mengabaikan instruksi Nabi untuk tetap tinggal di lereng bukit.
Hanya sekitar 10 orang yang masih menuruti instruksi pimpinan mereka. Menyadari pasukan pemanah yang semakin sedikit, pemimpin lain Quraisy, Khalid bin Al Waleed, dan unit penunggang kuda memulai serangan.
Pasukan Islam yang tersisa melawan pasukan Khalid, tetapi tak menuai hasil. Banyak tentara Nabi yang tewas termasuk pamannya, Hamzah, demikian dikutip Alim.
Nabi Muhammad juga nyaris kehilangan nyawa. Ia tertimpa hujan batu, mengalami luka-luka di bagian wajah imbas anak panah, dan salah satu gigi depannya patah.
(isa/bac)