AS Sentak China Jelang Presiden Taiwan ke New York: Tak Usah Lebay
Amerika Serikat memperingatkan China agar tak bereaksi berlebihan ketika Presiden Taiwan, Tsai Ing Wen, singgah ke New York dan Los Angeles pada pekan ini.
"Benar-benar tak ada alasan bagi China untuk menggunakan itu sebagai alibi untuk bereaksi berlebihan atau melakukan tindakan langsung ke Taiwan," ujar seorang pejabat AS, seperti dikutip AFP, Rabu (29/3).
Ia kemudian menegaskan, "Kami akan tetap melakukan transit itu yang sesuai dengan kebijakan yang sudah dilaksanakan berpuluh tahun."
Berdasarkan keterangan Kementerian Luar Negeri Taiwan,Tsai memang dijadwalkan singgah di New York dan Los Angeles dalam perjalanannya dari Guatemala menuju Belize pekan ini.
Ketua Dewan Perwakilan AS, Kevin McCarthy, sedang mempertimbangkan untuk bertemu dengan Tsai saat presiden Taiwan itu singgah di Los Angeles. Rencana ini memicu amarah China.
Sebelum ini, Tsai sebenarnya sudah beberapa kali singgah di AS dalam perjalanan dinasnya. Namun, persinggahan kali ini menjadi sorotan karena relasi AS dan China sedang terpuruk.
Walau beredar berbagai rumor, hingga kini belum diketahui pasti agenda Tsai di AS sebelum melanjutkan perjalanan ke Belize.
Guatemala dan Belize merupakan dua dari 13 negara yang mengakui Taiwan sebagai negara. Sementara itu, AS sendiri mengakui prinsip "satu China" yang menetapkan bahwa mereka hanya mengakui China, dan tak ada negara Taiwan.
Dulu, AS tak pernah secara terang-terangan membela Taiwan. Namun, AS mulai terbuka memasang badan untuk Taiwan pada 2018, ketika mereka meneken Undang-Undang Relasi Taiwan (TRA).
Berdasarkan TRA, AS dapat menjalin hubungan dengan "rakyat Taiwan" dan pemerintahnya, tanpa menjelaskan secara spesifik pemerintahan yang dimaksud.
Sebagaimana dilansir Reuters, TRA juga menegaskan bahwa AS mau menjalin hubungan diplomatik dengan China atas dasar pemahaman bahwa "masa depan Taiwan" akan ditetapkan dengan damai.
(has/bac)