Bos tentara bayaran Rusia Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, mengaku pasukannya keok dalam pertempuran sengit di Bakhmut Ukraina.
"Pertempuran untuk (merebut) Bakhmut hari ini secara praktis telah menghancurkan pasukan Ukraina, dan sayangnya, pertempuran itu juga menghancurkan parah pasukan kami," kata Prigozhin dalam pesan suara, Rabu (29/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bakhmut belakangan memang menjadi salah satu titik nyala tempur paling berdarah di Ukraina. Selama berbulan-bulan terakhir, kota kecil di timur itu banyak menjatuhkan korban dan kerugian di kedua belah pihak.
Para pejabat Rusia mengatakan pasukan mereka masih berupaya merebut Bakhmut sedikit demi sedikit. Meski begitu, mereka gagal mengepung kota tersebut maupun memukul mundur pasukan Ukraina.
Pada Rabu, Staf Umum militer Ukraina mengatakan pasukan Rusia berhasil "memukul mundur banyak serangan musuh" meski pasukan Rusia terlihat mulai memiliki kemajuan.
Beberapa hari sebelumnya yakni pada Sabtu (25/3), kepala angkatan bersenjata Ukraina, Valery Zaluzhny juga sempat melaporkan bahwa situasi di Bakhmut stabil setelah prajurit Ukraina berjuang habis-habisan mengendalikan medan tempur itu.
"Arah Bakhmut adalah yang paling sulit. (Namun) berkat upaya keras pasukan pertahanan, kami berhasil menstabilkan situasi," kata Zaluzhny di Facebook, seperti dikutip AFP, Sabtu (25/3).
Pakar militer mengatakan situasi stabil ini disebabkan karena ada sinyal bahwa pasukan Rusia telah kehabisan peralatan, terutama tank berat, seperti dilaporkan Reuters.
Komandan militer senior Ukraina, Oleksandr Syrsky lantas mengatakan bahwa serangan balasan bisa segera diluncurkan terhadap pasukan Rusia yang "kelelahan" di dekat Bakhmut.
Menurut lembaga think tank The Institute of War, pasukan Ukraina sendiri belakangan "terus membuat kerepotan Wagner Group, yang akhirnya dapat membuat pasukan tersebut terus melancarkan serangan. Meskipun secara jumlah, pasukan Ukraina kalah dari grup tersebut".
(blq/rds)