Eks Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dilaporkan bakal menyerahkan diri kepada pihak berwenang pekan depan setelah didakwa atas kasus kriminal oleh Kejaksaan Distrik New York pada Kamis (30/3) malam.
Trump didakwa setelah disebut menyuap bintang porno Stormy Daniels pada 2016, agar tutup mulut terkait skandal seks yang melibatkannya pada tahun 2006. Pada 2016, Trump tengah mencalonkan dirinya dalam pemilu presiden Amerika Serikat.
Atas kasus tersebut, dewan juri di New York pun memutuskan untuk mendakwa Trump.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejaksaan Distrik New York mengatakan telah meminta kerja sama dan berkoordinasi dengan tim kuasa hukum Trump, agar pria berusia 74 tahun itu bisa menyerahkan diri pada Selasa (4/4) pekan depan.
Pasca putusan dakwaan oleh dewan juri di Manhattan, New York, pihak kejaksaan langsung berkoordinasi dengan tim hukum Trump agar klien mereka segera menyerahkan diri.
Juru bicara di Kantor Kejaksaan distrik Manhattan juga telah mengonfirmasi permintaan tersebut. Ia memastikan jaksa sudah menghubungi pengacara Trump untuk mengoordinasikan penyerahan diri.
Pengacara Trump, Joseph Tacopina, menyebut kliennya itu "kemungkinan" akan menyerahkan diri pada Selasa (4/4) pekan depan.
Awalnya Trump diminta untuk menyerahkan diri akhir pekan ini. Namun pihak pengacara mengatakan tim Dinas Rahasia perlu menyiapkan strategi pengamanan.
Menanggapi dakwaan tersebut, Trump telah membantah melakukan kesalahan. Ia berulang kali menuding penyelidikan terhadap dirinya sebagai sebuah persekusi politik.
Pengacara pembela Trump, Joseph Tacopina dan Susan Necheles, juga mengklaim kliennya tidak melakukan kejahatan apa pun dan akan melawan penuntutan di pengadilan.
Kasus pidana Trump berpangkal pada penyuapan bintang porno Stormy Daniels di tahun 2016. Dia berusaha membungkam Daniels, karena diduga khawatir skandal seks di luar nikah pada tahun 2006 akan terbongkar jelang pilpres AS 2016.
Dakwaan ini juga mengejutkan tim kampanye, lantaran Trump akan kembali mencalonkan diri dalam pilres Amerika Serikat 2024.
Saat ini Trump tengah berusaha menegaskan kembali kendalinya atas Partai Republik, dan berupaya menggeser rival politiknya menuju pilpres yakni Gubernur Florida, Ron DeSantis.
Selain kasus penyuapan, Trump juga dibayangi beberapa kasus lainnya.
Di antaranya tuduhan sebagai dalang di balik serangan Gedung Capitol pada Januari 2021, tuduhan mendesak pemerintah negara bagian Georgia untuk pembenaran klaimnya terkait kecurangan pilpres 2020, hingga temuan ribuan dokumen negara di kediaman pribadi Trump.
(dna)