Israel soal Timnas U-20 Ditolak RI: Politik Tak Boleh Campuri Olahraga

CNN Indonesia
Senin, 03 Apr 2023 13:19 WIB
Israel merasa kecewa atas penolakan Indonesia terhadap timnas sepakbola negaranya dalam gelaran Piala Dunia U-20 2023.
Israel merasa kecewa atas penolakan Indonesia terhadap timnas sepakbola negaranya dalam gelaran Piala Dunia U-20 2023. (AFP/VLADIMIR SIMICEK)
Jakarta, CNN Indonesia --

Israel merasa kecewa atas penolakan Indonesia terhadap timnas sepakbola negaranya dalam gelaran Piala Dunia U-20 2023. Penolakan RI itu menyebabkan FIFA akhirnya mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Lior Haiat, mengatakan pihaknya tidak akan berkomentar lebih jauh soal keputusan FIFA.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tak akan mengomentari keputusan FIFA," kata Haiat kepada CNIIndonesia.com melalui pernyataan saat ditanya respons Israel soal keputusan FIFA, Senin (3/4).

Namun, Haiat menegaskan seharusnya ajang olahraga tidak dicampuri oleh masalah politik.

"Tetapi saya bisa mengatakan bahwa olahraga tak boleh dipengaruhi politik," ujar Haiat.

Indonesia pun menjadi sorotan media asing termasuk media Israel dan Palestina soal masalah ini.

Pekan lalu, FIFA membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 usai muncul gelombang penolakan atas partisipasi tim nasional Israel di ajang ini.

[Gambas:Video CNN]

Mereka yang menolak di antaranya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Bali I Wayan Koster, sejumlah partai seperti: PDIP, PAN, PPP, PKS, dan organisasi masyarakat lain.

Beberapa menyampaikan mereka menolak karena sikap Israel di Palestina. Sebagian lagi, menyampaikan konstitusi sebagai dalih enggan menerima Timnas Israel bermain di RI.

Mereka juga menganggap jika Indonesia mengizinkan Israel bertanding, maka RI tak mendukung Palestina.

Timnas Israel U-20 padahal lolos kualifikasi pada Juni 2022 lalu. Dengan demikian, mereka berhak melaju ke babak selanjutnya dan bertanding di negara yang menjadi tuan rumah ajang olahraga bergengsi ini.

Sebelum keputusan FIFA muncul, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun, menegaskan masalah olahraga jangan dicampur aduk dengan politik.

"Kita tahu bahwa masing-masing federasi olahraga ini memiliki aturan sendiri termasuk FIFA," kata Al Shun saat konferensi pers di Kedutaan Besar Palestina di Jakarta, pada 15 Maret.

"Dan tentu saja kepesertaan masing-masing negara yang ikut dalam event ini, tentu tidak ada kaitannya dengan suka atau tidak suka dengan negara peserta tersebut," ungkap dia lagi.

Tak lama sebelum keputusan FIFA, Presiden Indonesia Joko Widodo alias Jokowi juga sepakat dengan Al Shun.

Jokowi juga menegaskan posisi Indonesia tak akan berubah dalam membela kemerdekaan Palestina.

"Prinsip negara kita Indonesia yang selalu konsisten dan teguh dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Palestina dan mendukung penyelesaian two state solution," kata Jokowi saat konferensi pers pada 28 Maret.

(isa/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER