Putra Mahkota Saudi MbS Undang 'Musuh' AS ke Liga Arab

CNN Indonesia
Senin, 03 Apr 2023 20:36 WIB
Arab Saudi berencana mengundang Presiden Suriah Bashar al-Assad ke Liga Arab. Padahal, Saudi Cs selama ini mengisolasi Suriah gegara perang sipil pecah. (AP/Leon Neal)
Jakarta, CNN Indonesia --

Arab Saudi berencana mengundang Presiden Suriah Bashar al-Assad ke pertemuan puncak Liga Arab yang diselenggarakan Riyadh pada Mei mendatang.

Hal itu diungkap tiga sumber dari Saudi yang mengetahui rencana tersebut. Jika terkonfirmasi, ini merupakan sebuah langkah yang secara resmi akan mengakhiri sikap Saudi Cs yang selama ini mengucilkan Suriah. 

Dua sumber Saudi menuturkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS) sebagai pemimpin de facto kerajaan telah mengutus Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal bin Farhan untuk bertolak ke Damaskus dalam beberapa minggu mendatang.

Lawatan Pangeran Faisal disebutkan untuk menyerahkan undangan resmi kepada Assad untuk hadir dalam pertemuan puncak Liga Arab pada 19 Mei mendatang.

Kantor komunikasi pemerintah Saudi dan kementerian luar negeri kedua negara belum menanggapi permintaan konfirmasi Reuters atas laporan ini.

Sementara itu, juru bicara sekretaris jenderal Liga Arab, Gamal Roshdy, mengatakan organisasi itu tidak mengetahui setiap langkah di tingkat bilateral antara negara-negara Arab.

"Kami tidak diberitahu sebelumnya tentang dugaan kunjungan itu," tambahnya.

Kehadiran Assad di KTT Liga Arab akan menandai perkembangan paling signifikan relasi Suriah dengan negara Arab sejak 2011, ketika Damaskus diskors dari organisasi tersebut akibat perang sipil yang sampai saat ini masih berkobar di negara itu.

Assad telah diboikot oleh banyak negara Barat dan Arab atas aksi brutalnya menindak demonstrasi hingga menyebabkan perang saudara yang berkepanjangan di Suriah.

Meski Suriah mulai kembali "diterima" oleh Liga Arab, sejumlah pihak menilai ini sebagian besar bersifat simbolis. Namun, beberapa pihak tetap menganggap langkah ini mencerminkan perubahan signifikan negara Arab dalam dalam merespons konflik Suriah.

Bulan lalu, sejumlah laporan juga mengungkap bahwa Riyadh dan Damaskus telah mencapai kesepakatan untuk membuka kembali kedutaan mereka setelah bulan suci Ramadan.

Kementerian luar negeri Saudi tidak mengkonfirmasi kesepakatan yang dicapai dengan Suriah, tetapi membenarkan bahwa mereka sedang dalam pembicaraan dengan kementerian luar negeri Suriah untuk melanjutkan layanan kekonsuleran.

Salah satu dari tiga sumber itu mengatakan kepada Reuters bahwa pembicaraan antara Riyadh dan Damaskus telah berlangsung selama lebih dari setahun.

Saudi juga disebut telah melayangkan daftar syarat bagi Suriah jika ingin memperbaiki hubungan, termasuk kerja sama yang erat dalam keamanan perbatasan dan perdagangan narkoba.

AS tolak Saudi-Suriah Rujuk

Sementara itu, beberapa negara, termasuk Amerika Serikat dan Qatar, menentang normalisasi hubungan antara negara Arab dengan Assad. Alasannya, rezim Assad masih mempraktikkan kebrutalan selama perang sipil berlangsung.

Seperti diketahui, AS telah lama menginginkan Assad lengser. Sejumlah ahli menilai perang sipil Suriah merupakan perang proxy antara AS dan Rusia-Iran. Sebab, selama ini AS menyokong kelompok pemberontak Suriah melawan pasukan rezim Assad.

Sementara itu, Rusia-Iran kerap membantu pasukan Assad memberangus pemberontak.

Sejak Maret lalu, AS telah menegaskan penolakannya terhadap normalisasi dengan Suriah, terutama Saudi yang merupakan sekutu dekat Washington di Timur Tengah.

"Kami tidak akan melakukan normalisasi dengan rezim Assad dan kami juga tidak akan mendorong orang lain yang tidak memiliki kemajuan otentik dan abadi menuju resolusi politik," papar juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Vedant Patel, kepada wartawan seperti dikutip Al Arabiya.

"Kami terus mendesak siapa pun yang terlibat dengan Damaskus untuk mempertimbangkan dengan tulus dan menyeluruh bagaimana keterlibatan mereka dapat membantu memenuhi kebutuhan warga Suriah di mana pun mereka tinggal," katanya lagi.

(rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK