ANALISIS

Seberapa Jauh Normalisasi Hubungan RI-Israel Bisa Bantu Palestina?

Maulida Balqis | CNN Indonesia
Selasa, 04 Apr 2023 08:12 WIB
Gaduh penolakan timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023 kembali memicu perdebatan soal urgensi bagi RI menjalin relasi dengan Tel Aviv demi Palestina.
Gaduh penolakan timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023 kembali memicu perdebatan soal urgensi bagi RI menjalin relasi dengan Tel Aviv demi Palestina. (iStockphoto/Oleksii Liskonih)

Rugi besar

Tak hanya akademisi, eks Wakil Menteri Luar Negeri RI, Dino Patti Djalal, juga mendukung pernyataan JK. Ia berpandangan bahwa menjalin hubungan dengan Israel bisa lebih "nyata" membatu penyelesaian konflik Israel-Palestina yang sudah berlangsung lebih dari setengah abad lamanya.

"Saya kira itu adalah poin yang valid. Dan memang kita perlu pertanyakan apakah kita ada ambisi itu (membantu menyelesaikan konflik Palestina-Israel)? Kalau ada ambisi itu ya berarti tentu ada konsekuensinya (menjalin hubungan resmi dengan Israel)," kata Dino kepada CNNIndonesia.com.

Menurut Dino, hal percuma bagi RI jika hanya koar-koar mendukung Palestina tanpa menjalin dialog dengan Israel dan mendambakan perdamaian kedua negara karena tak akan didengar oleh Tel Aviv.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harus ada keputusan politik. Apakah kita mau main di lini itu? Tapi kalau mau ya tentu ada konsekuensinya yaitu kita harus menjalin kontak dengan Israel. Kalau enggak, siapa yang harus menghubungi mereka?" ucap Dino.

Dino juga turut menyayangkan kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Menurut Dino, Indonesia rugi besar karena hal tersebut.

Dari segi olahraga, peluang timnas Indonesia berlaga pertama kalinya di ajang bergengsi kini pupus. Dari segi ekonomi, triliunan rupiah yang mestinya bisa diraup RI menguap begitu saja.

Kemudian dari segi citra, nama baik Indonesia kini tercoreng dan dipandang sebelah mata oleh dunia internasional karena dianggap tak komitmen.

"Ini kan suatu peristiwa serius dalam dunia olahraga kita dan juga bagi citra internasional," ujar dia.

Resolusi 181

Solusi dua negara atau two state solution sebenarnya sudah tertuang dalam Resolusi 181 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Resolusi yang disepakati pada 29 November 1947 itu berisi soal pembagian wilayah negara Palestina dan Israel.

Resolusi itu menegaskan Palestina dan Israel masing-masing berdiri sebagai negara merdeka dan berdaulat yang hidup secara berdampingan. Dalam resolusi itu, wilayah yang diperuntukkan bagi bangsa Yahudi sekitar 55 persen, sedangkan sisanya untuk bangsa Arab Palestina.

Namun, sebelum resolusi berlaku, pada 14 Mei 1948, Israel memproklamirkan kemerdekaan sebagai Negara Israel hingga memicu perang negara Arab vs Israel. Israel memenangkan pertempuran dan mencaplok lebih banyak wilayah Palestina.

(rds)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER