Pemuda Berpenutup Wajah Jadi Alasan Polisi Israel Serbu Al Aqsa
Polisi Israel mengklaim menyerang masjid Al Aqsa untuk meringkus sejumlah pemuda berpenutup wajah yang dianggap provokator dan agitator.
Dalam cuplikan video yang dirilis akun resmi kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu @IsraeliPM menunjukkan percakapan soal pemuda berpenutup wajah itu.
Di rekaman itu, tampak dua orang sedang berbicara. Salah satunya merupakan warga yang mengaku sempay tak bisa keluar dari masjid Al Aqsa.
"Saya ingin ke luar masjid dan mereka menutupnya. Mereka bilang tak ada satu pun yang bisa pergi," kata sumber dalam video itu.
"Apa Anda ingin pergi?" tanya pria lain dalam video itu.
"Saya ingin pergi, tapi mereka tak mengizinkan. Mereka anak-anak muda. Saya tak tahu siapa mereka. Mereka mengenakan penutup wajah," ujar sumber itu lagi.
Pria yang lain kemudian menanyai apakah tak ada satu pun yang bisa mencegah mereka?
"Mereka bahkan tak membiarkan perempuan keluar. Saya bersama dengan perempuan tua," jawab pria yang mengaku dipaksa pemuda berpenutup wajah.
"Dan apakah Anda bertanya mengapa?"
"Mereka mengatakan tidak ada yang bisa pergi. mereka mengatakan tidak ada yang bisa pergi. Saya tidak tahu, saya tidak tahu. Saya datang untuk beribadah," kata sumber itu lagi.
Sebelumnya, terjadi bentrok di masjid Al Aqsa. Kejadian ini bermula saat pasukan Israel memburu sejumlah orang yang dianggap provokator. Mereka membuat barikade di dalam gedung.
"Para penghasut memasang posisi ini beberapa jam setelah tarawih untuk memicu kekacauan dan menodai masjid," demikian pernyataan resmi kepolisian Israel, dikutip AFP.
Polisi Israel juga mengklaim melakukan berbagai upaya dialog untuk mengeluarkan mereka. Namun, usaha mereka gagal.
Pasukan lalu masuk ke gedung agar salat subuh bisa dilaksanakan dan mencegah gangguan kekerasan.
Saat masuk, lanjut pernyataan Israel, pasukan dilempari petasan hingga batu oleh sejumlah provokator dalam masjid.
Kepolisian Israel lalu menangkap dan mengamankan lebih dari 350 orang.
"[Kami menahan] orang-orang berpenutup wajah, pelempar batu/petasan, dan individu yang diduga menodai masjid," lanjut pernyataan itu.
Lanjut baca di halaman berikutnya...