Israel Balas Serangan 34 Roket Milisi Palestina

CNN Indonesia
Jumat, 07 Apr 2023 10:28 WIB
Tentara Israel melakukan serangan balasan atas serangan 34 roket yang dilancarkan milisi Palestina di Libanon pada Jumat (7/4) dini hari.
Tentara Israel melakukan serangan balasan atas serangan 34 roket yang dilancarkan milisi Palestina di Libanon pada Jumat (7/4) dini hari. ( AP/Tsafrir Abayov).
Jakarta, CNN Indonesia --

Tentara Israel melakukan serangan balasan atas serangan 34 roket yang dilancarkan milisi Palestina di Libanon pada Jumat (7/4) dini hari.

"Saat ini sedang menyerang Libanon," demikian pernyataan resmi militer Israel, seperti dikutip AFP.

Tentara Israel tak memberikan rincian lebih lanjut jenis serangan yang dimaksud, termasuk ada atau tidaknya korban imbas serangan itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, menurut saksi, ia mendengar setidaknya tiga ledakan di wilayah Tirus, Lebanon selatan saat fajar.

Warga lain, Abu Ahmad, juga mendengar ledakan.

"Setidaknya dua granat jatuh di dekat [sebuah kamp pengungsi Palestina di dekat kota Tire]", kata Ahmad.

Serangan balasan Israel muncul usai puluhan roket ditembakkan dari Lebanon ke wilayahnya pada Kamis. Mereka menuduh milisi Palestina bertanggung jawab atas tindakan ini.


"Kami tahu pasti itu adalah tembakan [milisi] Palestina. Bisa jadi Hamas, bisa jadi Jihad Islam. Kami masih mencoba menyelesaikannya, tapi itu bukan Hizbullah," ucap Juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Richard Hecht kepada wartawan.

Ribut-ribut antara milisi Palestina dengan Israel mencuat usai pasukan Zionis menyerang Al Aqsa dua kali di waktu subuh dan malam harinya.

Imbas serangan itu, salah satu milisi Palestina, Hamas, bersumpah tak akan tinggal diam.

Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, bahkan meminta milisi-milisi Palestina untuk menyatukan barisan melawan Israel.

Aksi pasukan Israel memicu kecaman internasional, terutama dari negara mayoritas Muslim seperti Mesir, Turki, hingga Indonesia.

Sekutu dekat Israel, Amerika Serikat, bahkan meminta semua pihak untuk menahan diri agar konflik tak berlangsung lebih lanjut.

(nsa/agt)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER