China kembali melanjutkan latihan perang mengepung Taiwan pada hari ini, Minggu (9/4).
Ini merupakan hari kedua latihan militer yang diklaim Beijing sebagai "peringatan keras" terhadap pemerintah Taiwan buntut pertemuan Presiden Tsai Ing-wen dengan ketua Dewan Perwakilan Amerika Serikat, Kevin McCarthy, di Los Angeles, Rabu (5/4) lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Operasi ini berfungsi sebagai peringatan keras terhadap kolusi antara pasukan separatis yang mencari 'kemerdekaan Taiwan' dan pasukan eksternal serta terhadap kegiatan provokatif mereka," kata juru bicara Tentara Pembebasan China (PLA), Shi Yin, seperti dikutip AFP, Minggu (9/4).
"Operasi itu diperlukan untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial China," lanjut dia.
Selepas pertemuan Tsai dan McCarthy, China memang mengumumkan latihan militer bertajuk "Joint Sword" selama tiga hari mulai Sabtu (8/4) hingga Senin (10/4) mendatang.
Latihan itu dilakukan usai Beijing bersumpah bakal mengambil "tanggapan tegas" terhadap pertemuan Tsai-McCarthy.
Tsai sendiri bertemu dengan McCarthy saat singgah di AS usai kunjungan resminya ke Amerika Tengah, yakni Guatemala dan Belize. Beijing pun menilai pertemuan semacam itu membahayakan stabilitas regional mereka.
Soal latihan militer ini, Taipei mengecam keras langkah China tersebut. Tsai bersumpah bakal bekerja sama dengan AS dan negara-negara pendukung lainnya untuk menghadapi "ekspansionisme otoriter yang berkelanjutan" tersebut.
Sementara itu, Washington juga turut meminta China menahan diri dan menyatakan bahwa pihaknya bakal "memantau tindakan Beijing dengan cermat."
Lanjut baca di halaman berikutnya...