Mengapa Warga Yahudi Israel Ingin Menguasai Masjid Al Aqsa?

CNN Indonesia
Minggu, 09 Apr 2023 06:40 WIB
Warga Yahudi Israel kerap 'berulah' di sekitar kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem sehingga situs suci tiga agama ini sering dinodai konflik.
Bendera Israel. Foto: (AFP via Getty Images/AHMAD GHARABLI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Situasi di Yerusalem kembali memanas setelah polisi Israel menyerang jemaah di Masjid Al Aqsa pada Rabu (5/4) malam waktu setempat.

Jelang waktu salat subuh, polisi Israel mengklaim menyerang masjid Al Aqsa untuk meringkus sejumlah pemuda berpenutup wajah yang dianggap sebagai penyusup dan provokator.

Insiden yang diwarnai aksi lempar petasan hingga batu oleh sejumlah provokator, berujung penangkapan kepada lebih dari 350 orang di wilayah Al Aqsa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah negara merespons insiden ini, termasuk rapat darurat yang digelar negara-negara Liga Arab dan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa.

Perdana Menteri Otoritas Palestina, Mohammad Shtayyeh, mengutuk insiden itu sebagai kejahatan besar terhadap jemaah. Dia menekankan bahwa pelaksanaan salat di Masjid Al Aqsa adalah hak warga Palestina.

"Al Aqsa adalah untuk Palestina dan semua orang Arab dan Muslim," kata Shtayyeh, dikutip dari Al Jazeera.

[Gambas:Video CNN]

Selama bertahun-tahun, kompleks Masjid Al Aqsa memang kerap menjadi titik bentrok antara tentara Israel dengan warga Palestina.

Tahun lalu, lebih dari 300 warga Palestina ditangkap, di mana 170 orang di antaranya terluka saat pasukan Israel melancarkan serangan di kompleks tersebut saat bulan Ramadan.

Mei 2021, pasukan Israel juga menyerbu kompleks Al Aqsa menggunakan gas air mata, peluru baja berlapis karet, dan granat kejut terhadap jemaah di bulan Ramadan.

Kepada Al Jazeera, Founder Palestine Land Society Salman Abu Sitta, mengatakan meningkatnya kekerasan di Al Aqsa secara berulang menjadi tanda bahwa Israel semakin berani mengambil alih kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem.

Upaya warga Israel, yang sebagian besarnya adalah Yahudi, untuk masuk dan 'menguasai' Al Aqsa juga semakin terlihat jelas selama beberapa waktu terakhir.

Pada Maret 2022, aktivis Yahudi Raphael Morris nekat masuk untuk berdoa di dalam kompleks Masjid Al Aqsa dengan menyamar seperti orang Islam.

Pria 26 tahun itu mengganti pakaian Yahudi ortodoksnya dengan thobe, yakni pakaian tradisional yang banyak digunakan oleh pria Palestina. Tujuannya, agar ia bisa masuk ke kompleks Masjid Al Aqsa dan beribadah di sana.

Berlanjut ke halaman berikutnya...

Mengapa Warga Yahudi Israel Ingin ‘Menguasai’ Masjid Al Aqsa?

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER