Sederet kabar meramaikan berita internasional Senin (10/4), mulai dari Presiden Recep Tayyip Erdogan menelepon presiden Israel terkait Masjid Al Aqsa, hingga Dalai Lama minta maaf usai minta bocah isap lidahnya.
CNNIndonesia.com merangkum berita-berita global yang menyedot banyak perhatian sepanjang Senin itu dalam Kilas Internasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menelepon Presiden Isaac Herzog untuk menyampaikan protes atas serangan yang dilakukan pasukan Israel di Masjid Al Aqsa pekan lalu.
Dalam perbincangan itu, Erdogan menegaskan Turki tak bisa tinggal diam melihat serangan aparat Israel yang kian mengancam status quo Masjid Al Aqsa.
"Ketegangan yang terjadi di Jalur Gaza dan Lebanon seharusnya tidak dibiarkan tereskalasi," ucap Erdogan, seperti dikutip kantor berita Anadolu.
Erdogan juga menggarisbawahi bahwa seruan kelompok radikal Yahudi untuk menyerang Masjid Al Aqsa memicu reaksi dan kekhawatiran.
Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, ketakutan setelah bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk membahas keamanan kala negaranya diserang berbagai kubu, sementara menteri pertahanan dipecat.
"Saya tiba di tempat pertemuan dengan Netanyahu dengan khawatir. Ketika saya pergi, saya semakin khawatir," ucap Lapid usai bertemu dengan Netanyahu pada Minggu (9/4), sebagaimana dilansir The Times of Israel.
Netanyahu memang mengumumkan pemecatan Menteri Pertahanan Yoav Gallant bulan lalu, setelah pejabat itu menyerukan penundaan pembahasan perombakan sistem peradilan yang memicu gelombang demonstrasi di Israel.
Meski demikian, Gallant belum dipecat secara formal dan kini masih menempati jabatannya. Lapid pun mendesak Netanyahu agar mencabut keputusannya untuk memecat Gallant.
Lapid mengutarakan kekhawatirannya ini usai Israel diserang dari tiga sisi, yaitu Jalur Gaza, Suriah, dan Libanon. Para kubu di tiga negara itu melancarkan gempuran setelah polisi Israel menyerang Muslim di Masjid Al Aqsa pada pekan lalu.
Pemimpin agama Buddha Tibet, Dalai Lama,menyampaikan permintaan maaf usai meminta bocah mengisap lidahnya dan mencium bibir anak itu di depan publik. Insiden itu terekam dalam video yang viral.
"Yang Mulia ingin menyampaikan permintaan maaf ke bocah laki-laki itu dan keluarganya, dan banyak temannya di seluruh dunia, atas luka yang disebabkan ucapannya," demikian pernyataan di situs resmi Dalai Lama, Senin (10/4).
Dalam pernyataan itu, mereka mengklaim bocah itu bertanya kepada Dalai Lama apakah ia bisa memeluk pemimpin agama itu atau tidak.
Dalai Lama, lanjut mereka, sering bercanda dengan orang-orang yang ia temui dengan cara lugu dan lucu, bahkan di depan umum.
(has)