Rusia Uji Coba Rudal Antarbenua, Melesat Sampai Kazakhstan

CNN Indonesia
Rabu, 12 Apr 2023 16:40 WIB
Rusia menguji coba rudal balistik antarbenua. Mereka mengklaim hulu ledak rudal berhasil menerjang target yang dipasang di situs latihan Rusia di Kazakhstan.
Ilustrasi. Rusia menguji coba rudal balistik antarbenua. Mereka mengklaim hulu ledak rudal berhasil menerjang target yang dipasang di situs latihan Rusia di Kazakhstan. (Reuters/Russian Defence Ministry)
Jakarta, CNN Indonesia --

Rusia menguji coba rudal balistik antarbenua (intercontinental ballistic missile/ICBM). Mereka mengklaim hulu ledak rudal itu berhasil menerjang target yang dipasang di situs latihan Rusia di Kazakhstan.

Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan pasukan mereka menggelar uji coba itu dari situs militer di kawasan Kaputsin Yar pada Selasa (11/4).

"Hulu ledak latihan rudal itu mengenai target buatan di lapangan latihan Sary-Shagan [di Kazakhstan] dengan tepat," demikian pernyataan Kemhan Rusia yang dikutip AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, Kemhan Rusia tak mengungkap jenis ICBM yang mereka uji coba tersebut. Mereka hanya menggarisbawahi latihan ini bertujuan untuk "menguji peralatan tempur canggih dari ICBM."

"Peluncuran ini memungkinkan kami mengonfirmasi ketepatan desain sirkuit dan solusi teknis yang digunakan dalam pengembangan sistem rudal strategis," tulis Kemhan Rusia.

Walau ICBM kali ini belum diungkap, Presiden Vladimir Putin pada Februari lalu sempat menyatakan Rusia bakal mengerahkan ICBM jenis baru, yaitu Sarmat.

Dijuluki "Satan 2" oleh para analis Barat, Sarmat mampu membawa beberapa hulu ledak nuklir. Putin mengklaim rudal generasi baru itu "kasat mata."

[Gambas:Video CNN]

Peluncuran rudal ini sendiri terjadi di tengah peningkatan ketegangan kawasan karena Putin terus menggaungkan narasi senjata nuklir kala invasi di Ukraina masih berlanjut.

Teranyar, Putin mengumumkan bakal mengerahkan senjata nuklir ke negara tetangga Ukraina, Belarus. Rusia juga bakal membangun pangkalan-pangkalan untuk menampung senjata itu di Belarus.

Kekhawatiran juga meningkat karena Rusia menarik diri dari perjanjian pembatasan senjata nuklir dengan Amerika Serikat, New START.

Perjanjian itu selama ini dianggap sebagai alat untuk memastikan pembatasan jumlah hulu ledak nuklir yang dimiliki AS dan Rusia.

(has/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER