T: Dengan kata lain, Anda mengatakan jika Indonesia berupaya menjalin hubungan formal dengan Israel itu justru akan membantu Indonesia lebih nyata memperjuangkan Palestina?
Tentunya, 100 persen. Seperti yang saya katakan Indonesia tidak begitu banyak menolong Palestina selama ini sebenarnya. Mereka tidak bisa menolong Israel karena tidak memiliki kehadiran di lapangan. Anda tidak ada di sana dan Anda tidak memiliki hubungan dengan Israel bagaimana Anda bisa menolong Palestina?
Seperti yang saya bilang, hanya membuat pernyataan itu memang penting tapi itu bukan inti dari kebijakan politik luar negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mungkin jika Indonesia membuka kedutaan di Israel atau konsulat di Ramallah, mereka akan jauh lebih baik mengerti keadaan di lapangan dan lebih bisa menolong dan bermanfaat.
T: Apakah Anda berpendapat Indonesia bisa memainkan peran signifikan sebagai mediator untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina? Bagaimana ekspektasi Israel terkait peran Indonesia sebagai mediator dalam konflik ini?
Saya berpikir Indonesia tidak bisa memainkan peran apa-apa saat ini karena Indonesia memutuskan untuk mengisolasi diri dalam masalah ini.
Indonesia bisa memiliki peran signifikan di masa depan tetapi harus memiliki hubungan normal dengan Israel dan Palestina di saat yang bersamaan. Bagiamana Anda bisa memiliki suatu peran penting jika Anda tidak berbicara dengan dua pihak yang berkonflik dan mengembangkan tingkat kepercayaan di antara seluruh pihak terkait?
T: Jadi, menurut Anda upaya Indonesia menolong Palestina itu sia-sia jika tetap tidak ingin menjalin hubungan dengan Israel?
Saya pikir kemungkinan untuk menolong Palestina dengan cara yang berarti itu terbatas karena minimnya hubungan dengan Israel dan minimnya kehadiran di lapangan.
Ini bukan situasi yang hanya melekat pada Indonesia, ini umum. Menurut saya, ini persyaratan umum yang berlaku untuk semua.
T: Benarkah banyak pihak dari Indonesia yang tertarik bekerja sama dan menjalin relasi dengan Israel terutama dari kalangan business to business (b to b) kedua negara?
Israel sekarang menjadi negara startup atau perusahaan rintisan (startup). Kami menerima begitu banyak permintaan dan minat dari pengusaha dan bsinis Indonesia untuk menjajaki relasi dan kerja sama dengan perusahaan teknologi Israel hingga perguruan tinggi kami.
Dan posisi kami, kami ingin bertukar manfaat sehingga bisa bekerja sama. Kami sangat terbuka dan ingin bekerja sama dengan semua orang.
Kami melihat ketertarikan yang sangat kuat untuk mengembangkan hubungan kedua negara, terutama kerja sama ekonomi. Kami mendapat banyak permintaan dari industri dan perusahaan Indonesia untuk bekerja sama dengan perusahaan Israel.
Sekitar 40 ribu warga Indonesia mengunjungi Israel setiap tahunnya. Sebagian besar turis tentunya dan mayoritas justru umat Muslim, bukan umat Kristen.
Selain turis, banyak dari mereka merupakan pengusaha Indonesia. mereka datang ke Israel dan mengundang pengusaha Israel untuk berkunjung ke Indonesia dan bekerja sama.
Saya pikir ini normal.
T: Anda mengatakan pengusaha Indonesia menaruh minat yang tinggi untuk bekerja sama dengan perusahaan Israel. Dalam sektor mana saja? Bagaimana kerja sama perdagangan sejauh ini terlepas tidak adanya hubungan formal antara kedua negara?
Dalam banyak sektor mulai dari pertanian, teknologi pertanian, siber, teknologi informasi (IT), sampai perangkat medis.
Saya pikir hubungan dagang sejauh ini berjalan di banyak sektor. Cukup sulit bagi saya untuk menjabarkan nilai perdagangan secara detail dan akurat karena sebagian (transaksi perdagangan) melalui negara ketiga. Angkanya tidak banyak, tetapi saya perkirakan itu mencapai US$500 juta (Rp7,3 triliun) per tahun.
(isa/rds/bac)