Sejauh ini, Kementerian Pertahanan AS belum memberikan komentar atas permintaan tanggapan Reuters.
Pekan lalu, Kemhan AS membuka penyelidikan kriminal formal usai dokumen berlabel "Rahasia" dan "Sangat Rahasia", salah satunya mengenai rencana perang di Ukraina, bocor di jagat maya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Insiden ini merebak sejak bulan lalu, saat puluhan dokumen itu beredar di sejumlah situs, mulai dari Discord dan 4Chan.
Namun, dokumen-dokumen ini baru menjadi sorotan setelah The New York Times memberitakan mengenai kebocoran itu dalam pemberitaan beberapa waktu lalu.
Banyak pejabat AS mengatakan kepada The New York Times bahwa beberapa dokumen itu asli dan pada awalnya dibagikan secara online tanpa diedit. Hingga kini, file rahasia itu masih belum diketahui kebenarannya.
Kebocoran ini sendiri sudah menyulut amarah sejumlah negara yang berkaitan dengan dokumen-dokumen rahasia itu, termasuk Ukraina.
Salah satu dokumen yang bocor mengungkap detail perang antara Rusia dan Ukraina. Pejabat senior Ukraina menyebut dokumen itu mengungkap informasi yang selama ini mereka rahasiakan dari Rusia.
"Soal kerentanan terkait kekurangan amunisi dan data medan perang," demikian kutipan dokumen itu.
Sejumlah besar dokumen sensitif itu juga memberikan penilaian soal kesiapan dan korban pertempuran Rusia-Ukraina, jadwal untuk pelatihan dan pengiriman peralatan, serta informasi taktis lainnya.
Selain soal konflik Rusia-Ukraina, sebagian dokumen juga membahas masalah-masalah terkait China, Timur Tengah, dan terorisme.
Amerika Serikat sejauh ini menyatakan tengah memburu pelaku yang membuat dokumen rahasia itu bocor di jagat maya. Walau masih misteri, AS saat ini fokus pada kemungkinan pelaku merupakan warga mereka sendiri.
Pada Rabu (12/4), Discord menyatakan bahwa mereka bekerja sama dengan penegak hukum.
(blq/bac)