Aktivis kelompok anti-Islam, Edwin Wagensveld, membagikan rekaman video provokatif yang menunjukkan aksi merobek kitab suci Alquran di media sosial pada Sabtu (15/4) di Amsterdam, Belanda.
Sebelumnya, Wagensveld sendiri telah melakukan tindakan penistaan agama dengan merobek Alquran. Seperti dilansir, TRT World, Minggu (16/4), Wagensveld yang merupakan Pemimpin PEGIDA (Patriotik Eropa Melawan Islamisasi Barat), sebenarnya tengah menghadapi penyelidikan.
Bersamaan dengan video yang dia unggah di media sosial, Wagensveld masih diselidiki kepolisian terkait aksinya merobek Alquran sambil menghina sebuah kelompok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wagensveld mengklaim, merobek kitab suci umat Islam itu adalah cara terbaik bagi dia untuk mengungkapkan pendapat. Setelah tindakannya, gelombang protes pun menghampiri.
Sebelumnya, politisi sayap kanan Belanda itu merobek Alquran pada 22 Januari 2023 di depan gedung sementara parlemen Belanda di Den Haag, saat berada di bawah perlindungan polisi.
Kemudian, politisi sayap kanan Belanda ini melakukan tindakan serupa pada 13 Februari di Utrecht. Padahal, kelompok muslim saat itu telah memperingatkan bahwa PEGIDA akan menodai Alquran dan memicu protes balasan dari komunitas muslim.
Menanggapi insiden pada Januari lalu itu, Kejaksaan Belanda mengatakan pada Jumat (14/4) bahwa tersangka pria tak dikenal akan diinterogasi, karena menggunakan ekspresi rasis saat merobek Alquran. Namun, media lokal menyebutkan kemungkinan tersangkanya adalah Wagensveld.
(ldy/wiw)