Badan Pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa, World Food Program (WFP), menyatakan tiga staf mereka tewas di wilayah Darfur. WFP lantas menghentikan semua kegiatannya di Sudan karena insiden ini.
"Saya terkejut dan sedih atas kematian tragis tiga karyawan WFP pada Sabtu 15 April dalam kekerasan di Kabkabiya, Darfur Utara, saat menjalankan tugas penyelamatan di garis depan krisis kelaparan global," kata Direktur Eksekutif WFP, Cindy McCain, pada Minggu, seperti dikutip AFP.
Ia kemudian berujar, "Sementara kami meninjau situasi keamanan yang berkembang, kami terpaksa menghentikan sementara semua operasi di Sudan."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Luar Negeri RI menyatakan tak ada warga negara Indonesia (WNI) yang meninggal akibat perang itu.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Judha Nugraha, mengonfirmasi kabar tersebut dalam pernyataan pada Sabtu lalu.
"Hingga saat ini, tidak ada WNI yang menjadi korban peristiwa dimaksud. Tercatat terdapat sekitar 1.209 WNI yang menetap di Sudan," kata Judha.
Namun, KBRI Khartoum mengimbau WNI untuk tenang dan tetap di rumah menyusul perang yang berkecamuk di Sudan.
"Tetap tenang dan senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian. Tidak keluar rumah/tempat tinggal dan jauhi jendela," demikian pernyataan resmi KBRI Khartoum, Sabtu.
Mereka juga mengimbau agar para WNI terus berkomunikasi dan melaporkan situasi di sekitar kepada KBRI.
(isa/has)