Ada Apa di Balik Perang Saudara di Sudan?

dna | CNN Indonesia
Senin, 17 Apr 2023 15:21 WIB
Perang Sudan yang pecah sejak akhir pekan lalu (15/4) menewaskan puluhan orang. Perang disebabkan perebutan kekuasaaan dua faksi utama militer.
Perang Sudan dipicu perebutan kekuasaan dua faksi militer. Foto: REUTERS/MOHAMED NURELDIN ABDALLAH

Pasca pelengseran Bashir, kesepakatan pembagian kekuasaan yang seharusnya membawa transisi menuju pemerintahan demokratis, justru diinterupsi oleh kudeta pada Oktober 2021.

Kudeta tersebut membuat militer Sudan kembali memegang kendali, meski terus menghadapi protes yang memperparah kondisi ekonomi negara.

Akhirnya, Hemedti yang mendukung rencana transisi pemerintah demokratis, semakin terlibat ketegangan dengan Burhan dan pasukan militernya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyebab Berbagai Ketegangan di Sudan

Penyebab utama ketegangan di Sudan sejak pemberontakan adalah tuntutan masyarakat sipil untuk pengawasan militer dan integrasi RSF ke dalam angkatan bersenjata Sudan.

Warga sipil juga menuntut keadilan atas pembunuhan terhadap pengunjuk rasa pro-demokrasi pada Juni 2019, yang melibatkan pasukan militer. Para aktivis dan kelompok sipil tak terima dengan berbagai penundaan penyelidikan resmi.

Mereka juga menginginkan keadilan bagi 125 orang yang dibunuh oleh militer dalam aksi protes, sejak kudeta tahun 2021 lalu.

Sudan adalah wilayah yang berbatasan dengan Laut Merah. Lokasinya yang strategis dan kekayaan di bidang pertanian telah menarik permainan kekuatan regional.

Hal ini semakin menyulitkan pemerintah Sudan untuk melakukan transisi dari militer ke pemerintahan yang dipimpin sipil.

Beberapa negara tetangga Sudan seperti Ethiopia, Chad, dan Sudan Selatan, juga terdampak pergolakan dan konflik politik ini.

Dimensi geopolitik utama pun berperan dalam konflik Sudan. Rusia, Amerika Serikat, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan negara kekuatan lainnya juga diduga berusaha mendapatkan pengaruhnya di Sudan.

Negara-negara Barat khawatir mengenai potensi pangkalan Rusia di Laut Merah, yang dinyatakan terbuka oleh para pemimpin militer di Sudan.

(dna)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER