Update Pilot Susi Air: Kerabat-Media Asing Soroti Operasi RI Gagal
Organisasi Papua Merdeka (OPM) hingga kini masih menyandera pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, Philip Mark Mehrtens. Kondisi dan operasi pembebasan dia pun menjadi sorotan.
Mehrtens disandera OPM sejak Februari lalu. Namun, hingga kini keberadaan dia belum diketahui secara pasti.
Pasukan keamanan Indonesia selama ini hanya mengatakan sudah mengantongi titik koordinat keberadaan dia, tetapi tak ada informasi lebih rinci.
Berikut kumpulan informasi terbaru terkait penyanderaan Mehrtens yang dihimpun CNNIndonesia.com
Media Selandia Baru soroti operasi pembebasan
Media Selandia Baru memberitakan kondisi dan upaya pembebasan Mehrtens.
Stuff menyoroti upaya Indonesia dalam membebaskan Mehrtens yang dianggap masih belum berhasil.
Media itu menulis laporan dengan judul "Disappointing: Friend of Kiwi pilot held hostage in West Papua laments rescue efforts" pada Senin (17/4).
Dalam laporan tersebut mereka menuliskan kelompok kriminal bersenjata menyerang pasukan keamanan yang dikerahkan untuk operasi pembebasan ini.
"Membuat enam orang meninggal dan 30 orang hilang, kata petugas," demikian laporan di Stuff.
Mereka juga menuliskan berdasarkan informasi dari laporan Angkatan Darat terdapat 36 tentara di pos bukit distrik Nduga saat penyerang dari Tentara Pembebasan Papua Barat, sayap militer OPM, melepas tembakan. Sementara itu, 21 tentara yang lain masuk ke hutan.
Teman Mehrtens kecewa ke RI
Salah satu teman Mehrtens mengaku kecewa karena operasi pembebasan yang dinilai masih gagal.
Ia terkejut lantaran dua bulan upaya penyelamatan sang pilot belum menuai hasil.
"Ini mengecewakan. Saya sebetulnya menunggu kabar bahwa dia telah berhasil diekstradisi," ujar teman Mehrtens kepada media Selandia Baru, Stuff.
Dia juga mengungkapkan tak banyak yang bisa dilakukan pemerintah Selandia Baru terkait penyanderaan Mehrtens.
"Saya memiliki teman di militer yang mengatakan tak ada yang bisa dilakukan Selandia Baru. Mereka tak terlatih untuk situasi seperti ini," ungkap dia lagi.
Nyaris 1.000 personel dikerahkan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut hampir 1.000 personel gabungan TNI-Polri telah dikerahkan dalam operasi pembebasan Mehrtens.
Listyo menerangkan jumlah itu dibagi menjadi 36 tim yang dikerahkan di seluruh wilayah prediksi titik lokasi penyanderaan.
"Terkait dengan peristiwa ini, Polri bersama TNI telah menggelar Operasi Paro, melibatkan 965 personel, di mana personel tersebut saat ini sudah kami mengerahkan ke titik-titik tertentu untuk melaksanakan penindakan," ungkap Listyo pada 12 April.
Media asing soroti RI perluas area buru OPM
Media Selandia Baru menyoroti pihak Indonesia memperluas area dalam operasi memburu OPM.
Radio New Zealand (RNZ) menuliskan laporan berjudul "Search for Kiwi pilot taken hostage in Papua extended, authorities say" (Pencarian Pilot Selandia Baru di Papua diperluas, sebut pihak berwenang) pada Senin (10/4).
RNZ mengutip Antara dengan mencantumkan komentar Komisaris Besar Faisal Rahmadani. Ia mengatakan pencarian OPM kini di Kabupaten Yahukimo dan Puncak.
Lebih lanjut, Faisal menerangkan pencarian kini mencakup sekitar 36.000 kilometer persegi.
Faisal juga menyatakan beragam upaya telah dilakukan untuk menyelamatkan pilot, termasuk melibatkan tim perunding dari tokoh masyarakat.